SUKOHARJO, suaramerdeka.com - Desa Jatisobo Sukoharjo Jateng, ditetapkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebagai desa inklusif. Acara peresmian yang digelar di Balai Desa Jatisobo pada Kamis (19/11) lalu, dilakukan dengan sederhana dan menggunakan protokol kesehatan ketat. Tamu undangan dibatasi, dan semuanya wajib memakai masker serta berjarak.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menyatakan, desa inklusif merupakan representasi dari ke-Bhinekaan bangsa Indonesia. Dengan desa inklusif, maka semua perbedaan yang ada di desa tidak menghalangi masyarakatnya untuk membangun bersama.
"Kalau semua desa di Indonesia ini saling menghormati, menghargai, mengakomodasi, saling memiliki dan semuanya terlibat, maka akan sangat indah. Siapapun dia, tanpa memandang apa warna kulitnya, sukunya, apakah difabel atau tidak, semuanya dapat berkontribusi membangun desanya masing-masing," kata Abdul Halim saat penetapan di Sukoharjo.