"Ini tidak jelas dibebankan ke siapa. Kan jumlahnya besar. Paling tidak 1.000 ringgit atau sekitar Rp 3,75 juta. Tahu=tahu saja tidak ada lagi tenaga kerja dikirim di masa pandemi. Juga warga Indonesia tidak boleh datang ke Malaysia bernego sekalipun. Malaysia yang biasanya menjadi tujuan terbanyak TKI formal menjadi macet. Taiwan saja yang masih jelas mengijinkan TKI masuk. Yang lain seperti Singapura, Hongkong, Brunei dan lainnya tidak boleh," paparnya.
Kalau masih ada beberapa permintaan itu dari dalam negeri, beberapa pusat kota seperti Jakarta, Bekasi, Bandung dan lainnya. Untuk TKI sudah berhenti total setelah pandemi sejak Maret lalu. Padahal sudah ada tandatangan kerjasama dengan industri di Johor Bahru 400 TKI formal, Kuala Lumpur ada sekitar 100-an orang dan sudah disiapkan alumni SMK di Karanganyar.
Hera tidak bisa memastikan kondisi seperti ini akan berlangsung sampai kapan. Yang jelas setelah pandemi ini surut baru bisa brgerak. Tentu harus memulai lagi pemanggilan satu-satu ke rumah. Sebab alumni SMK yang dijanjikan berangkat dulu sudah buyar semua. Bupati Juliyatmono enambahkan, saat ini posisi covid positif di Karanganyar sudah memasuki angka hampir 300-an. Tidak ada cara penanggulangan khusus untuk diterapkan selain kedisiplinan diri tiap warga.