KLATEN, suaramerdeka.com - Delapan rumah di wilayah Kabupaten Klaten ludes dilalap api. Kasus tersebut terhitung sejak tanggal 1 Juni lalu sampai hari ini namun tidak ada korban jiwa. ”Ada delapan kasus kebakaran sejak 1 Juni. Satu diantaranya satu unit ruko tambal ban tapi tidak ada korban jiwa,” kata Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Satpol PP Pemkab Klaten, Sumino, Jumat (26/6) siang.
Sumino mengatakan meski sudah ada kasus kebakaran bangunan tetapi untuk kasus kebakaran lahan belum ada. Namun markas pemadam akan segera berkoordinasi dengan BPBD untuk antisipasi. Ancaman kerawanan kebakaran di Klaten selama ini ada dua sebab utamanya. Diantaranya karena lahan tanaman atau semak dibakar orang. Misalnya Lahan tebu atau padi, kadang sekamnya dibakar dan ditinggal pergi sehingga berbahaya.
Selain itu, beberapa benda mudah terbakar di rumah dan sekitarnya kadang lalai. Misalnya sampah, kompor, lilin dan lainnya. Padahal dalam kondisi udara kering, benda mudah terbakar itu bisa rawan kebakaran. Sebagai antisipasi menghadapi cuaca kering saat ini markas pemadam telah mulai melatih sukarelawan desa. Tahun ini sudah ada satu desa yakni Desa Kraguman, Kecamatan Jogonalan yang mengajukan diberikan pelatihan penanganan kebakaran. Satu itu juga inisiatif dari desa dengan dana desa dan pemadam kebakaran yang memberikan materi.