SEMARANG, suaramerdeka.com - Para pengurus Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) menggelar bakti sosial dengan membagikan paket sembako kepada warga di Kampung Pecinaan, Kranggan. Kegiatan pemberian bantuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian perayaan Imlek 2572.
Pengurus Kopi Semawis, Dewi Agustin, mengatakan, sebanyak 225 paket sembako dibagikan kepada warga di Kelurahan Kranggan. Bantuan paket sembako berisi beras 5 kilogram, minyak, gula dan mie instan. Biasanya, papar Dewi, saat perayaan Imlek kawasan Pecinaan menggelar Pasar Semawis yang merupakan acara rutin tahunan. Hanya saja, pada tahun ini karena sedang dalam pandemi Covid-19 maka Pasar Semawis ditiadakan.
''Walaupun begitu, untuk kegiatan bakti sosial tetap dilaksanakan pada saat Cap Go Meh. Kegiatan ini juga dalam rangka meringankan beban masyarakat di Kranggan, dalam kondisi pandemi Cobvid-19,'' ujar dia, ditemui di sela-sela pembagian paket sembako kepada warga, di Gedung Perkoempoelan Sosial Boen Hian Tong (Rasa Dharma), Jalan Gang Pinggir, Kranggan, Semarang Tengah, Jumat (26/2).
Penerima bantuan tersebut merupakan warga sekitar yang telah diberikan kupon, untuk selanjutnya mengantri guna mendapatkan paket sembako tersebut.
''Prioritas bantuan diperuntukkan bagi warga membutuhkan atau kurang mampu di Kampung Pecinaan di Kranggan,'' ungkapnya yang juga merupakan pengelola warung di Pasar Semawis.
Sementara itu, Lurah Kranggan, Lusina Chandra, menyampaikan, pemberian paket sembako tersebut tentunya membantu meringankan kebutuhan sehari-hari warga di wilayahnya. Pembagian bantuan sembako tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Mereka diminta untuk datang mengenakan masker, menjaga jarak, dan disediakan alat cuci tangan dengan sabun di dekat tempat antrian bantuan.
''Penerima bantuan telah sesuai dengan ketentuan yaitu bagi warga kurang mampu atau yang membutuhkan. Data tersebut diperoleh kelurahan dari Pemkot Semarang, melalui Dinas Sosial (Dinsos). Selama ini, ternyata memang masih banyak warga membutuhkan bantuan paket sembako. Mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, akibat adanya pandemi Covid-19 yang hingga sekarang belum berakhir,'' papar Lusina Chandra.