SEMARANG, suaramerdeka.com - Mahasiswa (Kuliah Kerja Nyata) KKN UIN Walisongo Kelompok 49 menanam bibit porang bersama warga di area lahan pertanian di Desa Lerep. Penanaman Bibit Porang ini dipilih sebagai salah satu cara meningkatkan perekonomian warga desa tersebut.
Petani di Desa Lerep, Slamet menuturkan, warga Desa Lerep Ungaran Barat sudah dua tahun ini melakukan penanaman bibit porang. Panen porang sebelumnya didapat dari hutan, sedangkan bibit porang yang dibudidayakan belum ada yang di panen. "Sebagian akan dipanen karena saat ini sedang banyak yang mencari bibit porang," tuturnya, belum lama ini.
Slamet mengungkapkan, umbi porang menjadi buruan banyak negara sehingga umbi porang laris manis di pasaran luar negeri seperti Jepang, China, Taiwan, dan Korea. Tepung umbi porang, jelas Slamet, dimanfaatkan dengan diolah menjadi tepung yang dipakai untuk bahan baku industri seperti kosmetik, pengental, lem, mie ramen, dan campuran makanan.
Awalnya, lanjut Slamet, bibit porang diperoleh dengan cara mencari di gunung. Kemudian dijadikan konsep pemberdayaan masyarakat oleh pemerintah desa, jika ada lahan yang kosong akan ditanami porang. Ditemani kepala desa dan petani sekitar Anggokat KKN UINwalisongo Kelompok 49 berkesempatan melakukan penanaman bibit porang, mulai dari menyiapkan bibit hingga proses penanaman.