SEMARANG, suaramerdeka.com – Jawa Tengah akan memulai vaksinasi Covid-19 secara massal pada Kamis (14/1). Vaksinasi awal akan dilakukan jajaran Forkopimda dan petugas kesehatan di tiga wilayah (Kota Semarang, Kabupaten Semarang dan Surakarta).
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, selain Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan wakilnya Taj Yasin Maimoen, tokoh agama Islam dan Katholik juga ikut serta.
“Untuk tingkat provinsi di antaranya adalah Gubernur (Ganjar Pranowo), Wagub (Taj Yasin Maimoen), Pangdam IV Diponegoro (Mayjen Bakti Agus Fadjari), Kapolda (Irjen Pol Ahmad Luthfi), Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah (Yulianto Prabowo), Direktur RSUD Tugurejo (Haryadi Ibnu Junaedi), Ikatan Dokter Indonesia, Pimpinan wilayah PPNI, tokoh agama islam (KH Akhyani) dan dari tokoh agama katholik (Romo FX Sugiyono PR). Selain itu ada wakil pimpinan DPRD Jawa Tengah,” ujar Yuli saat menggelar konferensi pers daring, Rabu (13/1).
Baca Juga: Ganjar Keliling Faskes Kota Semarang, Pastikan Semua Siap Lakukan Vaksinasi
Adapun, vaksinasi perdana di Jateng akan dikonsentrasikan di RSUD Tugurejo Semarang, pukul 07.30. Sementara, untuk Kota Semarang dipusatkan di Puskesmas Pandanaran, Kabupaten Semarang dipusatkan di Puskesmas Ungaran, dan Kota Surakarta di RSUD Bung Karno.
Yuli mengatakan, pada tahap pertama telah didistribusikan sebanyak 56.860 dosis vaksin untuk 33.348 tenaga kesehatan. Nantinya setiap petugas kesehatan akan memperoleh dua kali suntik vaksin. Pertama, pada 14 Januari dan diulang pada hari ke-14.
Baca Juga: Tegas! MUI Kota Semarang Dukung Vaksinasi Covid 19 dan Minta Warga Ikut
Untuk Kota surakarta, baru didistribusikan dosis vaksin untuk sekali suntik. Mendekati hari ke-14, barulah vaksin dari gudang penyimpanan obat milik Pemprov Jateng dikirimkan ke wilayah itu.
Proses Panjang
Yuli menambahkan, tahapan menjadi penerima vaksin, adalah proses panjang. Sebelum divaksin, calon penerima akan melalui proses skrining. Proses penyaringan, dilakukan sejak nama calon penerima vaksin masuk dalam daftar kandidat. Hal itu dilakukan dengan self screening.
“Nanti di pelayanan akan disediakan empat meja. Meja pertama itu pendaftaran. Meja kedua akan diperiksa apakah yang bersangkutan memenuhi syarat atau tidak. Kemudian, di meja ketiga, yang bersangkutan akan disuntik. Namun setelahnya, yang bersangkutan tidak boleh pulang dulu, diharuskan duduk minimal 30 menit, untuk dipantau reaksinya,” ujarnya.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Dimulai, Gubernur Jateng: Tidak Perlu Ragu untuk Divaksin
Dikatakan, reaksi yang akan muncul biasanya bersifat sementara. Seperti nyeri di bekas suntikan atau gatal. Setelah menerima suntik vaksin, yang bersangkutan akan diberikan penyuluhan berikut buku tanda vaksinasi.
Menurut Yuli, rasa sakit setelah imunisasi mungkin terjadi. Akan tetapi, gejalanya bersifat lokal dan sesaat, ringan dan bersifat individual. Dalam istilah medis, hal itu diistilahkan dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.
“Tidak perlu khawatir, karena vaksinasi dilakukan pada fasilitas kesehatan. Lalu kita sudah menyiapkan dokter spesialis, perawat dan obat-obatan sebagai langkah antisipatif,” imbuh Yuli.