BANDUNGAN, suaramerdeka.com - Ketua Umum Pengprov Forki Jawa Tengah, Bambang Raya Saputra menyebutkan, pihaknya sudah menata ulang rencana untuk persiapan pekan olahraga nasional (PON) 2021. Rencana yang dimaksud, diantaranya ada program yang terencana, terpadu, dan terukur.
“Setiap bulan kita evaluasi, benar belum? Kecepatan, atau kurang? Ada terukur di situ, jika tidak begitu sampai mana tahu-tahu Agustus 2021 sudah puncak. Nanti September 2021 turun lagi, kalau begitu ya saatnya bertanding kita turun,” katanya, usai melantik Pengurus Forki Kabupaten Semarang masa bakti 2019-2023 di Griya Persada Convention Hotel & Resort Bandungan, Minggu (29/11) siang.
Karena target utama latihan, lanjut dia, puncak prestasinya pada PON 2021 mendatang. Rencana tadi bakal diberlakukan mulai awal 2021 besok. “Sehingga kita bisa prestasi puncak pada PON 2021 mendatang,” tegasnya.
Kaitannya dengan pelantikan pengurus Forki Kabupaten Semarang masa bakti 2019-2023, Bambang Raya kembali mengingatkan agar pengurus bisa tertib organisasi, administrasi, dan tertib keuangan. Sebagaimana diketahui, pelantikan serupa baru saja dilakukan di Wonosobo. “SK harus ketua umum yang tanda tangan. Makanya semua pengurus harus mengetahui betapa pentingnya AD-ART,” terang dia.
Dalam waktu dekat, pihaknya berencana menggelar penataran AD-ART bagi pengurus Forki se-Jawa Tengah. Dengan demikian, dirinya optimistis pengurus hanya ada satu pedoman yakni AD-ART. “Jadi kalau ada apa-apa ya selesaikan dengan itu, tidak perlu pakai hukum positif. Kita selesaikan lewat AD-ART, inilah hukum kita,” imbuh Bambang Raya.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Forki Kabupaten Semarang, Eko Sarjono mengatakan, dalam rangka pembinaan kinerja diperlukan langkah konkret pengurus mengacu hasil muscab. Sejalan dengan itu, pihaknya meminta hubungan harmonis antar perguruan wajib dijaga demi kemajuan Forki di Bumi Serasi.
“Di sini ada lima perguruan, lakukan pembinaan berjenjang bersama atlet potensial yang ada. Mulai dari usia dini, pra pemula, cadet, hingga junior. Disamping itu perguruan yang ada perlu dibantu fasilitasnya, tujuannya agar mereka bisa melakukan pembinaan atlet,” paparnya.
Wakil Ketua Umum I KONI Kabupaten Semarang, Bagus Suryokusumo berpesan, untuk berorganisasi khususnya bagi pengurus Forki Kabupaten Semarang mestinya ada di tengah-tengah. Artinya harus bisa berkoordinasi dengan seluruh pengurus olahraga yang ada di Bumi Serasi, melakukan pembinaan atlet berjenjang. Kemudian pengurus yang ada harus bisa menjalin komunikasi dan koordinasi dengan KONI Kabupaten Semarang.
“Kebetulan Forki cabang olahraga unggulan di Kabupaten Semarang, jadi ini juga harus baik. Kunci dari semuanya tadi, adalah komunikasi dan koordinasi,” kata Bagus.