SEMARANG, suaramerdeka.com - Akibat dari wabah pandemi Covid-19, pemerintah menetapkan kebijakan Work From Home (WFH), yang memberikan dampak pada diliburkannya institusi-institusi pendidikan, salah satunya Universitas Diponegoro Semarang. Kebijakan sudah diterapkan sejak Maret 2020 hingga pada waktu yang tidak dapat dipastikan.
Hal tersebut menyebabkan beberapa mahasiswa/i khususnya pelajar perantauan Undip kesulitan untuk pulang ke rumah asal, dan terpaksa harus menetap di indekos mereka, walaupun mereka harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya, terutama kebutuhan pokok, dengan keuangan yang terbatas.
“Gerakan Bantu Sembako adalah gerakan sosial yang dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Undip yang bertujuan untuk membantu kawan-kawan Undip perantauan, yang masih menetap di Tembalang dan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya mereka, terutama kebutuhan pokok, karena adanya ancaman Pandemi Covid 19 saat ini” ujar Nabilah Mararista selaku ketua dari Bantusembako melalui via call whatsapp.