SEMARANG, suaramerdeka.com - Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dikukuhkan sebagai pusat moderasi beragama. Hal itu berdasarkan deretan prestasi yang diraih, termasuk rujukan banyak negara yang tergabung dalam komunitas Interfaith dan Intercultural Dialogue. Bahkan, koleksi Alquran raksasa MAJT belum lama ini dipamerkan pada Pameran Kebudayaan di Eropa.
“Kita patut bangga dengan eksistensi MAJT yang masif menyosialisasikan Islam ala Indonesia yang moderat hingga menjadikan masjid ini menjadi pusat moderasi beragama. Predikat tersebut agar dirawat dan dikembangkan,” kata Kepala Bidang Harmonisasi Umat Beragama, Kementerian Agama, Dr Anwaruddin Ambary saat mengunjungi MAJT, Jalan Gajah Raya Semarang, kemarin.
Turut hadir di acara itu, Kasubid Kerukunan Beragama, Paulus Tasik Galle, didampingi Iqna Ul Hayati dan Mardiyo. Kunjungan diterima Sekretaris PP MAJT, KH Muhyiddin didampingi Wakil Sekretaris MAJT, H Istajib AS, Korbid Bidang Kerja Sama, Nanang Nurcholis dan Korbid Humas H Isdiyanto Isman.
Kedua belah berdialog sekitar dua jam tentang ke-MAJT-an sebagai pusat moderasi beragama dunia. Dari reputasi tersebut, Dr Anwarudin menilai wajar bila MAJT ini kian intens menjadi pusat rujukan Islam moderat serta sarat dikunjungi para duta besar (dubes), parlemen dan tokoh-tokoh dunia karena menjadi pusat moderasi beragama tingkat dunia.