SEMARANG, suaramerdeka.com - Kekuatan historis, linguistik, dukungan politik, dan sumber daya yang melimpah serta beragam, merupakan potensi kuat Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Terlebih, pemerintah Indonesia memiliki program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang relevan untuk menyukseskan hal tersebut.
Keoptimistisan itu diungkapan Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah, Dr Ganjar Harimansyah dalam Webinar Bulan Bahasa 2020 yang digelar secara virtual melalui aplikasi Zoom dan Youtube, Kamis (5/11). Adapun kegiatan itu diselengarakan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) dengan menggandeng pihaknya dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Agung Semarang (Unissula).
Baca Juga: Balai Besar Bahasa Jateng Dukung Internasionalisasi Bahasa Indonesia
''Kita harus optimistis bahwa Bahasa Indonesia cukup kuat menjadi bahasa internasional. Potensi yang ada didukung pemerintah melalui segala regulasi dalam rangka internasionalisasi Bahasa Indonesia,'' kata Ganjar.
''Satu di antara regulasi itu, pekerja asing diminta menguasai Bahasa Indonesia dalam program BIPA. Hal ini relevan untuk menyukseskan regulasi pemerintah di 30 Balai Bahasa di seluruh Indonesia. Dalam hal ini, perguruan tinggi dipersilakan untuk mengakses fasilitasi regulasi dan koordinasi pelaksanaan BIPA tersebut,'' lanjutnya.