SEMARANG, suaramerdeka.com - Sebanyak 15 ribu anak usia hingga 14 tahun di Indonesia terpapar Covid-19. Dari jumlah itu 165 meninggal dunia kata dokter Anung Sugihantono, Ketua Tim Ahli Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jateng dalam acara Webinar "Peran Media dalam Mempromosikan Program Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di Masa Pandemi: Anak-anak dalam Pusaran Kluster Keluarga Covid-19", Jumat (18/9).
"Secara nasional jumlah penduduk yang terpapar ada 230ribu. Khusus di Jawa Tengah ada 538 anak yang terpapar. Angka kematian tertinggi terjadi pada bayi, yakni usia hingga satu tahun. Sementara data per 17 September anak-anak 0 hingga 11 tahun yang terpapar terdiri dari 222 anak perempuan dan 316 anak laki-laki. Tim kesehatan sudah memeriksa 2,7 juta spesimen,''papar Anung.
Dokter Anung menambahkan, karena pandemi masih terus menyebar, maka sebaiknya anak-anak perlu perlindungan. Misalnya pembalajaran secara tatap muka ditiadakan dulu. Namun jika memang banyak masyarakat menghendaki, maka belajar tatap buka bisa dilangsungkan namun harus dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
"Di sekolah yang biasanya ruangannya ber-AC dan tertutup harus dibuka agar udara bebas keluar. Jumlah siswanya pun harus dibatasi. Selain itu ruang guru dan kepala sekolah juga harus diperhatikan agar bebas dari penyebaran Covid," jelas Anung.
Sementara Setya Dipayana, dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDI) menjelaskan bahwa anak memiliki kekebalan tubuh (imunitas) yang bagus.