SEMARANG, suaramerdeka.com - Wacana masuk sekolah pada bulan Juli 2020 menjadikan gelisah bukan hanya orang tua, melainkan juga para tenaga medis. Guru, murid dan penjemput manjadi korban. Demikian dikatakan oleh DR Indra Kertati MSi, Direktur Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumberdaya Pembangunan (LPPSP) Semarang kemarin.
Sebelumnya ia melakukan penelitian, pengisian questioner acak yang hasilnya dibuat surat terbuka kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Gubernur, Bupati dan Walikota di Indonesia.
Dalam surat itu diusulkan anak-anak tetap belajar di rumah.
Yang harus dilakukan adalah memperbaiki mekanisme belajar di rumah dengan struktur yang jelas. Banyak keluhan orang tua, para guru sebagian besar tidak memiliki program yang jelas. Sangat sedikit guru yang peduli dengan pembelajaran di rumah. Alasan yang diampaikan tidak menguasai IT, sudah mau pensiun.