BUMIAYU, suaramerdeka.com- Sebanyak 17 keluarga atau 51 jiwa di Dukuh Menteng, Desa Ragatunjung, Kecamatan Paguyangan, Brebes, sampai dengan Jumat (4/12), masih mengungsi.
Hal ini menyusul longsor yang menerjang permukiman mereka pada Rabu (2/12) sekitar pukul 18.00. Empat rumah diantaranya mengalami kerusakan berat, yaitu milik Sunakim, Saknam, Rakum dan Muflikha. Mengungsi juga dilakukan karena masih ada potensi terjadi longsor susulan.
Salah satu warga terdampak longsor, Rakum (55) , mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 18.00. Saat itu, hujan lebat tengah mengguyur."Waktu itu saya baru selesai shalat Maghrib. Tiba tiba ada suara gemuruh dan braakk. Saya dan keluarga langsung lari keluar rumah," kata Rakum. Akibat longsor itu, bagian dapur rumahnya hancur. Untuk sementara, dia bersama keluarganya mengungsi di rumah orang tuanya."Harapan saya cepat ada penanganan," kata Rakum.
Sementara dari pantauan, warga bersama sukarelawan dari sejumlah unsur, termasuk Satgas BPBD Kabupaten Brebes dan Koramil Paguyangan masih berusaha ekstra keras membersihkan material longsoran. Mereka menyemprot timbunan longsor dengan air.
Waspada
Danramil Paguyangan Kapten Arhanud Suryadi mengingatkan warga untuk tetap waspada dan tetap mengungsi untuk sementara waktu hingga kondisi bukit dinyatakan aman. Menurut Danramil, potensi terjadi longsor susulan masih sangat besar. Ia juga menegaskan TNI siap hadir membantu penanganan longsor."Melihat kondisi bukit dan intensitas hujan seperti sekarang, potensi longsor susulan sangat besar," ujarnya.
Kepala Desa Ragatunjung Masduki mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam musibah tanah longsor tersebut. Namun demikian, sebanyak 51 jiwa harus mengungsi. Mereka mengungsi di rumah kerabatnya masing-masing."Sejauh ini, bantuan logistik baru datang dari BPBD Kabupaten Brebes," katanya. Untuk penanganan longsor, kades mengaku sudah mengusulkan pembangunan penguat tebing dari bronjong."Nanti bukit dikepras, diperkuat dengan bronjong bertingkat. Itu sudah kami usulkan ke bupati," ujarnya.