BUMIAYU, suaramerdeka.com- Pemerintah Desa (Pemdes) Pakujati , Kecamatan Paguyangan, Brebes, berharap retakan yang terjadi di Bukit Cijoho mendapat penanganan serius. Sebab dikhawatirkan retakan memicu tanah longsor yang mengancam keselamatan warga yang bermukim di bawah bukit tersebut, tepatnya di lingkungan RT 02 dan 03 RW 07.
Seperti diberitakan sebelumnya, retakan pada bukit Cijoho diketahui pada Selasa (17/11) menyusul hujan yang mengguyur wilayah tersebut. Retakan tersebut melingkari bukit dengan panjang bervariasi. Mulai dari 50 meter hingga 75 meter. Sedangkan kedalaman retakan 10-50 centimeter. Sejauh ini retakan telah ditutup dengan plastik dan terpal.
Kades Pakujati Ari Hendri Kusumo mengatakan, retakan pada bukit merupakan kejadian yang harus mendapat perhatian serius. Menurutnya, penanganan tidak cukup hanya dengan menutup retakan dengan terpal.”Kami mengajukan permohonan bantuan perbaikan revitalisasi lahan dari dinas terkait,” ujarnya, Rabu (25/11).
Kades juga memandang perlunya pemkab menggandeng akademisi untuk meneliti retakan yang terjadi pada bukit Cijoho. Dengan demikian diketahui apakah retakan pada bukit tersebut merupakan kejadian normal atau berpotensi longsor.”Ada kepastian sehingga warga tidak terus dihantui bahaya longsor,” katanya.
Koordinator Satgas Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Brebes Budi Sujatmiko mengatakan pihaknya telah melakukan asesment sekaligus mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Diantaranya menutup retakan dengan terpal dan memetakan jalur evakuasi dan lokasi pengungsian.Pihaknya juga meminta warga waspada dan mengungsi jika hujan mengguyur dalam waktu yang lama