Menurut dia, dengan perahu nelayan bertenaga surya tersebut, ke depan nelayan tidak perlu lagi membeli BBM saat melaut. Nelayan bisa memanfaatkan energi terbarukan yang melimpah, yakni cahaya matahari.
“Perahu nelayan dengan solar cell diharapkan bisa bermanfaat bagi nelayan. Dengan solar cell, nelayan mau melaut kapanpun bisa karena ongkosnya rendah. Yang kami uji coba untuk awal adalah kapal 3 GT yang sudah dimodifikasi menjadi kapal yang ramah lingkungan dan sangat efisien bagi nelayan,” paparnya.
Ia berharap, kolaborasi tersebut bisa diterima masyarakat dan pemerintah. “Semoga pemerintah juga bisa menerima dan kemudian memfasilitasi agar kapal ini benar-benar bisa sampai ke masyarakat nelayan. Sehingga nelayan bisa melaut dengan biaya lebih murah,” harapnya.
Asisten Pemerintahan Sekda Kota Pekalongan Soesilo mengapresiasi pembuatan kapal bertenaga surya tersebut. “Ini terobosan yang luar biasa. Karena dengan teknologi ini mampu menekan biaya produksi terhadap penggunaan BBM,” terangnya.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Habib Lutfi bin Yahya mengaku bangga dengan penerapan iptek pada perahu nelayan tersebut.