KUDUS, suaramerdeka.com - PAN Jawa Tengah akan berjuang mengembalikan kursi wakil rakyat di DPRD Tingkat I yang merosot pada pesta demokrasi legislatif mendatang. Perolehan 6 kursi di DPRD Jateng diupayakan setidaknya menjadi 13 kursi seperti pencapaian sebelumnya.
Siapapun calon formatur yang terpilih menjadi Ketua DPW pada Muswil 16 Februari mendatang, mempunyai pekerjaan rumah yang berat. Salah satu calon formatur dari 23 yang akan diajukan Dr Jayus, mengaku tugas berat yang dimaksud yakni membenahi kelemahan partai. Pejabat dua kali periode legislatif di tingkat DPRD II Kudus dan dua periode DPRD Jateng, tersebut menyebut persoalan sumber daya manusia, perekrutan, pengelolaan partai dan penggalangan dana menjadi kunci keberhasilan partai ke depan.
''Kelemahan pada hal tersebut yang harus dibenahi,'' katanya kepada Suara Merdeka, Senin (11/1) siang.
Warga asli Prambatan, Kabupaten Kudus yang saat ini juga bermukim di Nalumsari, Kabupaten Jepara, menyebut 23 calon formatur yang akan dipercaya menjadi Ketua DPW mempunyai kemampuan yang sama. Pemilihan dilakukan secara musyawarah dan mufakat, menghindari voting. Tujuannya, tidak ada pihak yang merasa dikalahkan.
''Kita masih akan melanjutkan perjuangan berikutnya,'' ujarnya.
Jika hal tersebut tidak mengerucut pada sebuah permusyarahan, persoalan akan ditentukan pusat. Setiap tahapan menggunakan sistem daring mengingat saat sekarang masih memasuki masa pandemi.
Menurut Jayus, hal penting yang akan dilakukannya yakni merawat konstituen tradisional PAN (warga Muhammadiyah) sebagai captive market-nya. Jika mampu menangkap kehendak umum warga Muhammadiyah dan diaktualisasikan dalam proses akuntabilitas melalui agregasi dan artikulasi dalam kebijakan publik, terlepas berhasil atau tidak, pemilih tradisional tersebut tidak akan pergi.
Menghadapi kontestasi Pemilu 2024, PAN Jateng akan lebih berat. Jangankan untuk mengembalikan puncak suara seperti dalam Pemilu 2009, untuk sekedar mempertahankan suara hasil Pemilu 2019 saja tampaknya harus bekerja ekstra keras.
''Pembenahan dilakukan secara komprehensif,'' imbuhnya