KUDUS, suaramerdeka.com - Dua orang guru SMP Negeri 3 Jekulo terkonfirmasi meninggal karena Covid 19 pekan lalu. Seorang pendidik lainnya meninggal dunia pada pekan yang sama namun belum terkonfirmasi hasil swabnya. Sebanyak 50 guru dan staf SMPN 3 Jekulo akhirnya melakukan tes swab di sekolah, Selasa (1/12) pagi.
Informasi yang dihimpun, tiga pendidik mengajar mata pelajaran pendidikan kewarganeraan (PKN), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Satu guru meninggal pada Senin, (30/11), dua lainnya beberapa hari sebelumnya.
Kepala Puskesmas Jekulo,Emy Ruyanah menyampaikan dua guru yang meninggal hasil swabnya sudah keluar terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah tiga guru meninggal dunia pada pekan yang sama, dilakukan swab kepada seluruh guru.
Terdapat 50 guru dan staf mengikuti swab. Institusinya akan melakukan skrining kesehatan kepada keluarga guru tersebut.
Informasi yang dihimpun, tiga guru SMPN 3 Jekulo yang meninggal dunia memiliki penyakit penyerta. Penyakit penyertanya jantung, diabetes dan hipertensi.
Kepala SMPN 3 Jekulo, Wiwik Purwati menjelaskan tiga guru yang meninggal dunia tersebut memiliki penyakit penyerta. Dia tidak mengetahui jika tiga guru tersebut meninggal karena terkonfirmasi positif.
Ketiganya tidak berinteraksi langsung dengan siswa karena pembelajarannya yang dilaksanakan secara daring. Beberapa siswa diketahui datang ke sekolah untuk mengumpulkan tugas dan mengerjakan ujian di sekolah.
''Mereka mengumpulkan tugas dan langsung pulang,'' jelasnya.
Setelah melakukan swab massal pada hari Selasa (1/12) diberlakukan work from home (WFH). Sampai kapan WFH, masih menunggu arahan dinas. Pihaknya memastikan kegiatan belajar mengajar secara daring tetap dilakukan seperti biasa.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Harjuna Widada membenarkan kejadian tersebut. Disdikpora berkoordinasi dengan DKK melakukan swab tes dan tracking contact pada seluruh guru dan karyawan di sekolah tersebut. Dia menginstruksikan sekolah membuat data kronologi meninggalnya tiga guru tersebut.
''Kita akan minta kronologinya terlebih dahulu, dari mana, kontak terakhir dengan siapa dan punya penyakit apa,'' ungkapnya.
Sswa SMPN 3 Jekulo tidak diberlakukan swab. Sistem pembelajaran menggunakan sistem daring.