KEBUMEN, suaramerdeka.com - Para petani di Desa Ginandong, Kecamatan Karanggayam, Kebumen bisa tersenyum lega karena tidak lagi dibayang-bayangi kegagalan akibat kekurangan air. Para petani yang semula hanya mengandalkan air, hujan dalam waktu dekat akan suplai dari sumber mata air Sibelet.
Ya, para petani di Desa Ginandong tersebut mendapatkan bantuan dari Rotary Club of Yogya Tugu dalam bentuk jaringan irigasi atau pipanisasi dari mata air hingga ke ladang mereka yang jaraknya sekitar 3.5 km.
Bahkan Presiden Rotary Club of Yogya Tugu Marcus Hacquecbord bersama PDG Sadana, AG Handy dan member Rotary Club of Yogya Tugu asal Kebumen Rachel Yuliani melakukan survei langsung ke Desa Ginandong, Sabtu (20/2).
Mereka didampingi pengusaha yang juga sesepuh komunitas Sedulur Kebumen Sugeng Budiawan, Hardi Nugroho, Santoso Budiawan, mantan Dandim 0709 Kebumen Letkol Kav Suep SIP dan istri Bida Kurniawati.
Dari Yogyakarta rombongan transit terlebih dahulu di Meotel Kebumen sebelum bertolak ke lokasi yang berada di Desa Ginandong yang berada di daerah perbukitan.
Suji (40) salah satu petani di Dukuh Karangkamal, Desa Ginandong menyampaikan bahwa pertanian mereka selama ini menggunakan sistem tadah hujan. Komoditas yang bisa bertahan hanya singkong, namun harga jualnya yang rendah yakni Rp 1.000/kg membuat hasil panen tidak sebanding dengan ongkos produksi.