YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ) ke-11 di tahun 2020 ini tetap berjalan di tengah situasi pandemi Covid-19. Sejak awal Maret, panitia memantau perkembangan pandemi dan kemudian memutuskan untuk tetap menjalankan festival. Himbauan pemerintah diikuti dengan patuh, yaitu tertib protokol kesehatan.
Secara khusus, melalui akun media sosial, panitia juga membantu mengampanyekan gerakan 3M, yaitu rajin mencuci tangan menggunakan sabun/hand sanitizer, menggunakan masker, serta menjaga jarak. Setelah berjalan 8 bulan, festival yang dikhususkan untuk komunitas film pelajar Indonesia ini memasuki ujung kegiatan.
Sejumlah 54 karya film pendek pelajar berpartisipasi. Penyelenggaraan daring yang berkolaborasi dengan tim Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi Yogyakarta (STIPSI Jogja) menjadi pilihan utama, yaitu di Kanal FFPJ (YouTube), tanggal 11-17 Desember 2020.
“Festival tahun ini merupakan pengalaman baru bagi FFPJ yang tidak terpikirkan sebelumnya. Selama 10 tahun menyelenggarakan festival, perjumpaan fisik di sebuah tempat adalah kekhasan FFPJ. Di dalamnya ada temu komunitas pelajar, temu pendidik film, pemutaran film-film terpilih, kelas-kelas pendidikan kritis, malam apresiasi dan api unggun. Semuanya berubah tahun ini. FFPJ mencoba terus berjalan sesuai dengan keterbatasan yang dimiliki," ujar Rahmi Yulianita, Direktur Eksekutif FFPJ XI – 2020.