SLEMAN, suaramerdeka.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman mulai mempertimbangkan opsi untuk menempatkan pasien Covid-19 tanpa gejala secara isolasi mandiri. Sebelumnya, Pemkab lebih mengutamakan perawatan orang tanpa gejala (OTG) di fasilitas kesehatan darurat.
Bahkan, telah disediakan dua shelter yakni Asrama Haji, dan Rusunawa Gemawang dengan total kapasitas 212 kamar. Namun seiring peningkatan kasus pasca libur panjang, Pemkab Sleman mulai kewalahan. Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sleman mencatat, liburan panjang akhir Oktober lalu berefek ditemukannya 684 kasus.
Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sleman Shavitri Nurmala Dewi, klasifikasi kasus sebagai efek libur panjang ini didapat dari riwayat perjalanan.
"Data yang diperoleh sampai dengan 25 November ada 684 kasus. Ditengarai, lonjakan itu merupakan dampak dari libur panjang akhir Oktober lalu," ungkapnya, Senin (30/11).