CILACAP, suaramerdeka.com - Lima nelayan asal Sulawesi Tenggara, nekat terjun ke laut untuk menghindari amukan seorang rekannya. Hingga kini, keberadaan mereka belum diketahui keberadaannya dan aparat terkait masih terus melakukan pencarian kelima nelayan nahas tersebut. Adapun lima nelayan yang hingga kini belum diketahui nasibnya yaitu Johan (nakhoda), Heri, Ikmal, Blek, dan Uttan.
Mereka merupakan bagian dari 7 kru Kapal Makmur 3, dua orang ABK lainnya yaitu M Ardi (pelaku) dan Nelson (korban). Kapolres Cilacap AKBP Dery Agung Wijaya mengatakan, insiden hilangnya lima kru Kapal Makmur 3, berawal dari salah satu ABK bernama M Ardi warga Desa Mattirowalie, Kecamatan Poleang, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang merasa sakit hati kepada rekan-rekannya karena kerap diejek. Ia kemudian mengamuk secara membabi buta, kepada rekan-rekannya.
"Polair, Basarnas, dan SAR masih mencari nelayan yang hilang," ucap kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Rifeld Constatien Baba, dan Kasat Polair AKP Huda Syafii, Kamis (7/1/2020).
Saat kejadian, tepatnya pada 25 Desember 2020, Kapal Makmur 3 berada posisi BT 109⁰ 16.716' ikut perairan laut wilayah Cilacap, Jawa Tengah. Kapal tersebut berangkat dari Pacitan menuju ke rumpon yang berada di perairan Cilacap. Nakhoda Kapal Johan saat itu meminta salah satu ABK Nelson, untuk menggantikan kemudi kapal, karena Johan hendak menanyakan kondisi ABK M Ardi yang sudah sehari tidak ikut kerja memancing ikan dengan alasan sakit, rencananya jika memang sakit akan dipulangkan.