SEMARANG, suaramerdeka.com - Laga pekan 22 BRI Liga 1 2022/23 antara PSIS Semarang melawan Persebaya Surabaya di Stadion Jatidiri Semarang pada Rabu 8 Februari urung digelar.
Pihak Kepolisian pun akhirnya menjelaskan soal tidak keluarnya izin pertandingan laga bigmatch tersebut.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar menjelaskan berbagai evaluasi dan keamanan menjadi faktor polisi tidak mengeluarkan izin.
Baca Juga: Usai Gagal Lawan Persebaya, PSIS Semarang Alihkan Fokus Lawan Dewa United
Tidak dikeluarkan izin pertandingan bukan hanya dari Polrestabes Semarang, melainkan hasil dari rapat koordinasi dengan panitia pelaksana, pihak terkait, hingga suporter.
"Kesepakatan melalui rakor, jadi ada beberapa pertimbangan, pertama, lapangan Jatidiri masih dalam proses finishing yang belum diserahkan kepada pelaksana ke provinsi sehingga dari pelaksana pembangunan stadion ini khawatir manakala pembangunan ini terhambat bahkan menjadi rusak dari akibat adanya pertandingan," kata Irwan di Pos Libas Simpang Lima Semarang , Rabu 8 Februari 2023 .
Hal itu juga berhubungan dengan hasil evaluasi pertandingan PSIS Semarang melawan Persib Bandung sebelumnya dimana penjualan tiket melebihi dari batasan yang sudah disepakati.
Contohnya, tiket untuk suporter Persib yang dibatasi 1.000 tiket ternyata datang 4.000 sampai 5.000 orang.
"Evaluasi dari pertandingan PSIS melawan Persib itu ada beberapa hal perlu pembenahan dari panpel misalnya sistem pembagian tiket sebagaimana diketahui kan setiap pertandingan sementara dibatasi 50 persen. Kemarin terjadi distribusi tiket yang menurut kami dapat membahayakan, misal kuota untuk suporter Persib 1.000 tapi nyatanya yang datang dan mendapatkan tiket kira-kira 4-5 ribu," ungkapnya.
"Bahkan diluar seribu kuota itu tiketnya bergabung dengan suporter Semarang, ini kan membahayakan. Itu kita minta dibenahi sebelum untuk menghadapi pertandingan selanjutnya," jelas Irwan.
Baca Juga: Alasan Keamanan, Laga PSIS Semarang Lawan Persebaya Ditunda
"Kemudian sistem kuota ini berimbas kepada misal beberapa suporter Semarang yang tidak kebagian tiket dan memaksa masuk dan ini menjadi bahan evaluasi dari sistem pertandingan kemarin," imbuhnya.
Kemudian menilik pertandingan PSIS dan Persebaya yang pernah digelar di Magelang juga jadi bahan evaluasi.
Saat itu terjadi sebuah insiden yang dilakukan oleh suporter.