Ambisi dan Mimpi Yoyok Sukawi: Ingin Buat PSIS Semarang Besar Seperti Manchester United

- Sabtu, 10 Desember 2022 | 07:45 WIB
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi. (Tangkap layar youtube Chandra Margatama)
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi. (Tangkap layar youtube Chandra Margatama)

SEMARANG, suaramerdeka.com - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi ingin membangun mimpinya kembali setelah kompetisi Liga 1 Indonesia 2022-2023 kembali bergulir pasca Tragedi Kanjuruhan.

Diakui Yoyok Sukawi, dirinya telah menjalankan proyek jangka panjang untuk PSIS Semarang.

"Lima tahun lalu, saat PSIS promosi ke Liga 1, kita sudah punya program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang," terang Yoyok Sukawi, dikutip dari Youtube Chandra Margatama, Sabtu 10 Desember 2022.

Baca Juga: Istimewa! Ini Dia 3 Ciri Orang dengan Ilmu Tinggi, Mungkin Kamu Punya Salah Satunya?

Salah satu program jangka panjang tersebut salah satunya adalah kepulangan PSIS Semarang itu ke stadion sendiri.

"Jangka panjangnya apa? Suatu hari, saat PSIS Semarang kembali pulang ke Jatidiri, stadion sendiri, kita akan kejar papan atas," kata Yoyok Sukawi.

Sang CEO turut membeberkan jika merekrut beberapa pemain asing terbaik di Liga 1 termasuk dalam rencana besar yang telah berjalan di program tersebut.

Baca Juga: Cek Info Prakiraan Cuaca Semarang 10 Desember 2022: Berawan Sepanjang Hari

"Cara kejar papan atas itu ya membeli pemain bagus, Taisei Marukawa, Carlos Fortes, itu sebenarnya program jangka panjang, bukan hal baru," jelasnya.

Yoyok Sukawi bahkan menegaskan bila musim ini target tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar adalah menjadi juara Liga 1 atau minimal meraih predikat runner up.

PSIS Semarang ingin bersaing di lima besar. Sekarang kita sudah bisa bersaing di lima besar, tapi target kita tahun ini sebenarnya AFC, berarti harus runner up atau juara Liga," tegas Yoyok Sukawi.

Baca Juga: Viral! Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Undang Pedagang Angkringan

PSIS Semarang bisa dibilang termasuk tim legendaris yang sarat akan sejarah dan perjuangan di kancah sepak bola Indonesia.

Namun, ada kalanya PSIS Semarang mengalami pasang surut prestasi sehingga harus turun kasta sebelum akhirnya kembali ke Liga 1.

"Dulu saat PSIS Semarang luar biasa di 2005-2006, kita merajai Liga, juara tiga, juara kedua, lalu kita degradasi, habis, keuangan hancur," kenangnya.

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X