Masyarakat Jateng Diminta Hindari Provokasi Melalui Media Sosial

- Kamis, 21 Maret 2019 | 07:57 WIB
Foto: twitter
Foto: twitter

SEMARANG, suaramerdeka.com - Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah Amir Darmanto meminta semua masyarakat Jawa Tengah untuk menghindari provokasi melalui media sosial dengan mengedepankan berpolitik secara cerdas, santun dan berbudaya.

“Pada 2019 akan dilakukan Pemilu serentak pertama kali untuk menentukan Presiden dan Wakil Presiden, DPRRI, DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota dan DPD tahun 2019-2024, beberapa kekhawatiran terkait tahun politik tersebut muncul di masyarakat terutama dampak-dampak negatif dari dinamika politik yang bisa merugikan prinsip kebhinekaan Indonesia,” ucapnya, awal pekan ini.

Menurut Amir salah satu yang cukup menyedot perhatian adalah adanya isu SARA yang muncul sangat kuat sehingga menciptakan polarisasi di masyarakat. Atas kondisi tersebut, dia menyebut penanganan yang serius terhadap tahun politik yang akan dihadapi Indonesia perlu dilakukan agar isu-isu SARA dalam berpolitik dapat dicegah sejak dini.

“Kesadaran masyarakat untuk menggunakan cara-cara yang beretika dan mengedepankan prinsip-prinsip kebangsaan yang berorientasi pada eksistensi NKRI harus dipupuk supaya mengakar kuat,” ungkapnya.

Amir juga mengatakan isu SARA digunakan dalam berpolitik karena isu ini sangat mudah digunakan untuk menggalang dan mengumpulkan massa. “Identitas SARA yang melekat pada masing-masing individu membuat orang mudah terpanggil untuk melakukan aksi untuk kepentingan identitasnya. Panggilan atas dasar identitas SARA ini cukup berbahaya karena menjadi pemicu konflik yang sangat efektif,” papar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

 

Editor: Andika

Tags

Terkini

X