JAKARTA, suaramerdeka.com - Anggota DPR RI, Marwan Jafar mengapresiasi kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melalui sinergi antar kementerian atau lembaga dan pemerintah daerah. Menurutnya Gugus Tugas Covid-19 diketuai oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, beranggota delapan unsur kementerian serta unsur TNI, Polri dan KSP serta Gubernur, Bupati dan Wali Kota seluruh Indonesia sudah bekerja dengan baik.
Marwan pun mengingatkan, pasal 6 huruf e Kepres Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyebutkan Gugus Tugas melaporkan pelaksanaan percepatan penanganan Covid-19 kepada Presiden dan Pengarah.
"Selain secara formal melapor kepada Presiden, saya menyarankan Gugus Tugas Covid-19 harus punya catatan rinci atau mendetail mengenai proses penanganan yang mereka kerjakan. Termasuk peluang dan tantangan-tantangannya di lapangan, baik di sisi distribusi peralatan, ketersediaan SDM, koordinasi antar bagian dan sebagainya. Yang pasti, gunanya nanti agar dibuat menjadi buku pedoman (handbook) untuk panduan menangani bencana atau musibah yang mungkin akan ada," katanya, Rabu (20/5).
Marwan juga mengingatkan, walau wabah Covid-19 saat ini belum berakhir, Tim Gugus Tugas sudah bisa mulai mencatat proses penanganan dari sekarang. Dengan gambaran perkembangan sampai kondisi terkini selayaknya juga tetap tercatat dengan baik.
Manfaat lainnya, pencatatan secara rinci tersebut memang bukan hanya semata-mata buat menangani atau memerangi penyebaran wabah Covid-19 sekarang. Tapi lebih penting lagi, sebagai buku pegangan dan dokumen panduan penting buat mengantisipasi serta menangani kemungkinan bencana berikutnya atau yang akan datang. Hal itu menurut Marwan penting karena melihat pelajaran-pelajaran yang sebelumnya terkait menangani bencana seperti tidak banyak bekasnya.
"Nah, kita cermati pengalaman pihak Cina misalnya betul-betul mempelajari hal itu dengan baik. Maka mereka sangat siap menghadapi dan menangani Covid-19. Hampir pasti mereka belajar keras dari kasus wabah virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome) maupun wabah virus Ebola sebelumnya. Kelompok Zenjiang di China misalnya, dengan sponsor trilyarder Jack Ma kita tahu sudah menerbitkan buku pedoman rincian catatan pengalaman mereka setebal 68 halaman tentang proses menangani Covid-19," jelasnya.
Marwan menambahkan, jika pengalaman berharga selama menangani Covid-19 tidak dicatat, maka akan selalu memulai dari nol lagi setiap ada atau muncul bencana serupa. Sehingga penting sekali mencatat semua proses penanganan itu secara detail.
Termasuk hambatan-hambatan di lapangan, serta kelancaran dan cara-cara baru yang ditempuh di luar pakem. Juga agar pengalaman langka tersebut dapat dievaluasi oleh semua pihak yang terlibat dan sangat berkepentingan mulai dari unsur pemerintah, para peneliti, kalangan farmasi, kedokteran, perguruan tinggi hingga kalangan warga masyarakat.