SEMARANG, suaramerdeka.com - Model perkuliahan hybrid learning dianggap sebagai metode tepat pembelajaran selama masa pandemi.
Metode ini butuh dikembangkan untuk mendukung keberhasilan transfer ilmu dan pengetahuan di dalam kampus.
“Perkuliahan sistem hybrid learning sepertinya semakin populer. Did alamnya menyertakan kombinasi pembelajaran tatap muka dan virtual. Selain karena kondisi pandemi, sistem ini dirasakan cocok diperuntukkan kaum milenial dengan tingkat literasi digital tinggi,” kata Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) Dr Samsudi Raharjo,
Hal itu diungkapkan di hadapan peserta Webinar Media Pembelajaran yang mengambil tema “Menggagas Ide Bentuk Hybrid Learning di Perguruan Tinggi”.
Baca Juga: Partai Golkar Terus Berjuang Sukseskan Strategi Pemerintah Tangani Covid-19
Forum tersebut merupakan acara lanjutan dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan tim hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unimus.
Sebagai narasumber utama hadir Dr Uwes Anis Chaeruman seorang konsultan dan Dosen Prodi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta. Selain itu mengundang Ketua LP3M Unimus Dr Edy Soesanto.
Program webinar tersebut juga diikuti oleh lebih dari 100 peserta baik dari Unimus maupun dari perguruan tinggi lain.
Diakuinya, proses pembelajaran jarak jauh (PPJ) masih cukup menyisakan masalah. Kendala seperti jaringan internet, ketersediaan perangkat elektronik, dan sebagainya acap kali muncul.
Baca Juga: Partai Golkar Terus Berjuang Sukseskan Strategi Pemerintah Tangani Covid-19
Artikel Terkait
Udinus Selenggarakan KMMI 2021, Diikuti 800 Peserta dari Berbagai Perguruan Tinggi
Agar Tetap Tangguh dan Kompetitif, Presiden Minta Perguruan Tinggi Tua Lakukan Peremajaan
Ini 10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Terbaik Versi Webometrics Juli 2021
Perguruan Tinggi Garda Terdepan Siapkan SDM Unggul
Sejumlah Perguruan Tinggi dan Mahasiswa Terapkan MBKM, LLDIKTI Beri Apresiasi