JAKARTA, suaramerdeka.com - Menjelang diproklamirkan Kemerdekaan Indonesia, di rumah kediaman Bung Karno, Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat terjadi kesibukan.
Rupanya panitia yang bertugas untuk mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan RI kalang kabut.
Karena saat itu belum ada mikrofon dan ampli serta speaker untuk pembacaan Proklamasi Kemerdekaan RI.
Baca Juga: Awal Mula Muncul Lomba 17 Agustusan, Ini Makna Setiap Permainan
Dikutip dari berbagai sumber, panitia lalu meminjam mikrofon dan perlengkapan lain dari Gunawan di Jalan Salemba.
Mikrofon dan ampli yang digunakan untuk membaca Teks Proklamasi Kemerdekaan RI bisa dibilang cukup sederhana.
Baik mikrofon dan ampli dibuat dari zilverpapiar atau grenjeng bungkus rokok.
Baca Juga: Ini Sejarah Dibentuknya Paskibraka, Berawal dari Lima Pemuda
Sedangkan magnit mikrofon menggunakan dua dinamo sepeda.
Wilopo dan Njonoprawoto yang meminjam dan membawa peralatan mikrofon serta perlengkapannya dari Gunawan.
Mereka di antar Sunarto menggunakan mobil ke Pegangsaan Timur 56.
Kemudian peralatan dipasang di teras depan rumah Pegangsaan Timur 56 Jakarta.
Pukul 10 pagi, 17 Agustus 1945 Bung Karno membacakan teks Proklamasi yang dibuat dini hari di kediaman Laksamana Maida.
Artikel Terkait
Mengenal Foto Bersejarah Proklamasi Kemerdekaan Karya Mendur Bersaudara
Teks Proklamasi Versi Ketikan dan Tulisan Tangan, Ini Perbedaannya
Isi Teks Proklamasi 17 Agustus, Siapa Perumus dan Pengetiknya
Naskah Asli Proklamasi Kembali Dihadirkan di Peringatan HUT ke-76 RI, ANRI Ikut Bangga
Dihadirkan Kembali, Naskah Asli Teks Proklamasi Diharapkan Menambah Kekhidmatan HUT ke-76 RI