SEMARANG, suaramerdeka.com - Orang tua memiliki peranan penting dalam pola asuh terhadap anak. Pola asuh dinilai akan memengaruhi karakter anak, sekaligus memengaruhi hubungan dengan orang tuanya.
Dosen Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Dr Arri Handayani MSi menuturkan, tantangan besar akan dialami oleh orang tua muda dalam mendidik anak. Hal itu dikarenakan minimnya pengalaman orang tua, terlebih mereka yang melangsungkan pernikahan terlalu dini.
"Perlu adaptasi ditengah kondisi yang tidak pasti. Karenanya orang tua pemegang peranan penting. Keberadaan orang tua dan anak di rumah merupakan momen berharga untuk menguatkan relasi," kata Arri pada kegiatan pengabdian UPGRIS di balai Kelurahan Pedurungan Kidul, Selasa 7 Februari 2023.
Baca Juga: UPGRIS Sosialisasikan Edukasi Penanganan Cedera Olahraga Kepada Warga Gemah Semarang
Menurutnya, mengasuh anak harus dilakukan dengan penuh kesadaran. Diperlukan sejumlah pendekatan agar pola hubungan yang terbina antara orang tua dan anak terjalin dengan baik.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan diantaranya berbicara dan mendengarkan, tidak menghakimi diri dan anak, menyadari emosi diri dan anak, bijaksana dan tidak berlebihan, serta welas asih.
Ia juga menjelaskan, fenomena pernikahan dini secara tak langsung berdampak pada stunting. Bahkan tidak hanya terkait stunting, namun juga berpengaruh pada ranah psikologis.
Baca Juga: Bangun Ketahanan Pangan, Mahasiswa UPGRIS Galakkan Program Pertanian Urban
Adapun tim pengabdian yang diketuai MA Primaningrum Dian MPsi ini juga beranggotakan Dr Arri Handayani MSi, Agus Setiawan SPd MPd dan Ellya Rahmawati SPd SPsi MPd.
Sementara itu, kegiatan yang mengangkat tema Edukasi Kesejahteraan Psikologis Pada Masyarakat ini juga melibatkan sejumlah mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 30, dibawah pendampingan Maria Kistanto sebagai DPL.
Lurah Pedurungan Kidul, Siti Nur Alfiyah memastikan hingga saat ini pihaknya tidak menemukan kasus pernikahan dini di wilayahnya. Ia pun mengapresiasi kegiatan sosialisasi tersebut, dan berharap bisa memberikan pemahaman tentang dampak buruk dari pernikahan dini kepada masyarakat.
Baca Juga: Dinkop Nyatakan Koperasi Tekad UPGRIS Kategori Sehat!
Pada pelaksanan KKN tahun ini, UPGRIS menerjunkan 1.731 mahasiswa. Mereka melaksanakan pengabdian di masyarakat selama sebulan hingga 17 Februari 2023 mendatang.
Sedang tema yang diangkat yakni Pemberdayaan Masyarakat Melalui Literasi Digital dalam Impelementasi Merdeka Belajar Kampus Medeka (MBKM).
Para mahasiswa KKN ditempatkan di sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Tengah, antara lain Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Demak, Jepara, Kendal dan Kabupaten Batang.
Artikel Terkait
UPGRIS Bantu Gerakan Urban Farming di Kelurahan Muktiharjo Kidul
Mahasiswa Calon Guru Dituntut Observasi Pembelajaran, UPGRIS Terjunkan 902 Peserta PLP
Dinkop Nyatakan Koperasi Tekad UPGRIS Kategori Sehat!
Bangun Ketahanan Pangan, Mahasiswa UPGRIS Galakkan Program Pertanian Urban
UPGRIS Sosialisasikan Edukasi Penanganan Cedera Olahraga Kepada Warga Gemah Semarang