Setelah Dua Tahun Lebih Ditiadakan Pentas Seni dan Bazar Kuliner Kembali Digelar

SEMARANG,suaramerdeka.com - Setelah lebih dari dua tahun pandemi Covid-19, akhirnya SMA Pangudi Luhur (PL) Don Bosko bisa menyelenggarakan pentas seni dan bazar kuliner.

Kegiatan massal dan langsung tersebut berupa Misa Syukur, pentas seni (pensi), Donor Darah, Bhakti Sosial dan bazar kuliner di kampus SMA PL Don Bosko Jalan Sultan Agung 133, Selasa (31/1/2023).

''Kegiatan pentas seni dan bazar kuliner ini sebagai uji coba atau awal dari kegiatan secara tatap muka yang melibatkan semua siswa-siswi dari kelas X sampai XII,'' kata Kepala Sekolah SMA PL Don Bosko MM Heni Widiastuti MPd didampingi Ketua Panitia Ag Ponco Susanto SPd.

Baca Juga: Apa Jadinya Bila Punya Aglonema, Lidah Mertua, dan Wijaya Kusuma, di Rumah? Tanaman Simbol Pembawa Rezeki

Selain itu, menurut dia, kegiatan juga dalam rangka merayakan 35 Tahun Pesta Nama Santo Don Bosko pelindung sekolah tersebut.

''Kami juga ingin ikatan tali persaudaraan antar siswa semakin meningkat, sehingga saling mengenal. Setelah lebih dari dua tahun tidak bisa bertemu langsung,'' katanya.

Lebih lanjut dikatakan Heni, dengan pentas seni yang biasanya diadakan setiap tahun, untuk memberi ruang kepada para murid menyalurkan talentanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, Sagitarius, Selasa 31 Januari 2023, Belum Yakin? Jangan Memulai Hubungan Cinta

''Siswa yang memiliki potensi seni diberi ruang dalam kegiatan ekstra, yang sudah semestinya diapresiasi dan didukung juga oleh para orang tua dan alumni,'' kata dia.

Sedangkan bazar kuliner, dijelaskannya, menjadi ajang pembelajaran para murid dalam bidang kuliner dan usaha mencari dana untuk mendukung kegiatan kelas. Para murid masing-masing kelas XI dan XII disediakan stan atau tempat untuk berjualan kuliner saat pentas seni.

Dengan sasaran pembeli semua murid yang sudah diberi voucher.

Baca Juga: Gading, Gempi dan Gisella Kembali Bersama ? Cek Berdasarkan Ramalan Weton Sabtu Wage

Dengan voucher senilai Rp 15 ribu itu, setiap murid bebas membeli makanan dan minuman yang dijual di stan-stan itu.

''Kentungan dari penjualan itu nantinya dipakai untuk membiayai kegiatan kelas, seperti study tour,'' jelas Heni.