SEMARANG, suaramerdeka.com - Entitas Unika Soegijapranata kini resmi menjadi Soegijapranata Catholic University (SCU). Penamaan SCU sebagai label baru untuk perguruan tinggi tersebut didasari atas sejumlah pertimbangan.
Rektor SCU, Dr Ferdinandus Hindiarto MPsi menilai, perubahan label sekaligus peluncuran logo baru ini tidak sekadar pergantian simbol, melainkan momentum perubahan budaya kerja dan perubahan hampir seluruh dimensi.
"Nila sukacita inilah yang menjadi dasar budaya organisasi yang akan dituju. Zaman terus berkembang, maka ada sesuatu yang harus diubah," kata rektor di kampus tersebut, Kamis 12 Januari 2023.
Baca Juga: KKN Tematik, 44 Mahasiswa FK Unika Soegijapranata Perkuat Pelayanan Kesehatan di Minahasa Selatan
Menurut rektor, penamaan Soegijapranata Catholic University sebagai penanda perubahan untuk adaptif dalam menghadapi tantangan yang terjadi.
Beberapa fakultas menua, dan generasi cepat berganti. Sementara perubahan regulasi begitu cepat, serta kebutuhan konsumen yang beragam menjadi tantangan lainnya.
"Perubahan lainnya dilakukan secara menyeluruh dalam berbagai dimensi. Dimulai dari perubahan fisik hingga budaya organisasi. Beberapa penanda perubahan fisik diantaranya pembangunan dan pembaharuan fasilitas dan gedung kampus," jelasnya.
Baca Juga: Fikom Unika Siapkan Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja
Frasa sukacita kini sudah dianggap menjadi 'DNA' civitas akademika Soegijapranata Catholic University. Hal ini tertuang dalam nilai-nilai Mgr Soegijapranata yang menjadi patron kampus ini.
"Perubahan ini hanyalah sebagai penanda untuk memperkuat kembali Soegijapranata dalam perilaku, kebiasaan, hingga menjadi budaya institusi SCU. Intinya terpenting perubahan budaya kerja, dan bukan sekadar logo," sebutnya.
Rektor menambahkan, pihaknya pada tahun akademik lalu sudah mencoba menerapkan sebuah model pembelajaran baru yang disebut dengan Soegijapranata Learning Model (SLM).
Baca Juga: Peneliti Unika Ciptakan Kolam Filtrasi Pengolahan Air Limbah
Implementasi dari model ini memperbesar ruang bagi mahasiswa dengan berbagai aktivitas di kelas maupun lapangan.
“Ciri khas yang kami coba dengan model ini adalah menerapkan pembelajaran kontekstual dengan menghadirkan alumni, membangun suasana sukacita dalam proses belajar,” imbuhnya.
Artikel Terkait
Peneliti Unika Kembangkan Startup Perhutanan Sosial
Mahasiswa Unika Inovasi Nasi Jagung Daun Jeruk, Rasaya ? Coba Sendiri
Peneliti Unika Ciptakan Kolam Filtrasi Pengolahan Air Limbah
Fikom Unika Siapkan Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja
KKN Tematik, 44 Mahasiswa FK Unika Soegijapranata Perkuat Pelayanan Kesehatan di Minahasa Selatan