Walisongo Center Kini Punya Koleksi Lontar dan Manuskrip Kuno

- Selasa, 3 Januari 2023 | 20:48 WIB
Diskusi  Kajian Manuskrip Nusantara Abad XVI - XVII di ruang Gedung Rektorat UIN Walisongo Semarang. (SM/dok)
Diskusi Kajian Manuskrip Nusantara Abad XVI - XVII di ruang Gedung Rektorat UIN Walisongo Semarang. (SM/dok)

SEMARANG,suaramerdeka.com- Walisongo Center bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) menyelenggarakan diskusi ilmiah pada Senin (02/01/23) dengan tema "Kajian Manuskrip Nusantara Abad XVI - XVII" di ruang Gedung Rektorat UIN Walisongo Semarang. 

Kegiatan ini menjadi diskusi Pembuka di Kampus Hijau mengawali tahun baru 2023 yang dihadiri langsung oleh Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag, Ketua LP2M Dr. H. Akhmad Arif Junaidi, M.Ag dan dua orang Narasumber yaitu Dr. H. Anasom, M.Hum dan Diaz Nawaksara.

Selain diskusi ilmiah acara ini digelar dalam rangka penyerahan hibah naskah.

Baca Juga: Dongeng Anak Khatulistiwa : Bermain Petak Umpet (2) Bersama Warak Hingga Tiba ke Sarang Orang Bati

"Menarik untuk didiskusikan perihal Manuskrip abad klasik ini, karena di situlah sumber intelektual warisan para wali, LP2M harus lebih serius melakukan kajian Manuskrip karena sekarang bahannya sudah ada." ujar Dr. Arif Junaidi sambil menunjuk pajangan naskah yang dihibahkan oleh Diaz Nawaksara untuk Walisongo Center.

Dalam sambutannya rektor UIN Walisongo Prof. Imam Taufiq menyampaikan apresiasi atas progres yang telah dilakukan oleh para konseptor Walisongo Center.

"Saya tahu betul bagaimana dulu sosok-sosok berwajah Manuskrip seperti Kyai Anasom ini berjuang keras mengadakan kajian dan penelitian terhadap kitab-kitab para ulama tanpa mengenal lelah,''

Baca Juga: Cara Membuat Wedang Secang, Cocok untuk yang Ingin Berhenti Merokok

''Alhamdulillah sekarang sudah punya gedung sendiri, bahkan hari ini sudah dibawakan Manuskripnya oleh mas Diaz, tinggal bagaimana cara mengolahnya,''

''Saya berharap Walisongo Center ke depan bisa menjadi pusat data mulai dari sejarah, literatur, bahkan peta ziarah atau apa pun yang berkaitan dengan sosok Wali Songo." tambahnya.

Acara yang dimulai sejak jam 13.00 siang itu selain dihadiri oleh jajaran Rektorat dan Senat, hadir pula beberapa Dekan dan Dosen juga para mahasiswa yang apresiatif terhadap tema diskusi yang terbilang langka.

Pada sesi diskusi utama diawali dengan pemaparan Kyai Anasom yang menjelaskan secara rinci mengenai visi-misi, desain gedung dan program-program yang dicanangkan di dalam Walisongo Center.

Baca Juga: 9 Manfaat Pohon Trembesi yang Jarang Diketahui, Punya Satu di Halaman Rumah, Bikin Tak Ingin Kelain Hati

Ada empat fungsi utama yang dicanangkan di dalam Walisongo Center.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X