Agar Mahasiswa Tidak Radikal, Penerapan Moderasi Beragama di Kampus Harus Terus Dilakukan

- Senin, 12 Desember 2022 | 13:36 WIB
Direktur Pendidikan Agama Islam Kemenag RI Amrullah (paling kiri) menyampaikan materi saat dialog interaktif moderasi beragama di Dekanat Fakultas Teknik Undip Semarang. (SM/Siswo Ariwibowo)
Direktur Pendidikan Agama Islam Kemenag RI Amrullah (paling kiri) menyampaikan materi saat dialog interaktif moderasi beragama di Dekanat Fakultas Teknik Undip Semarang. (SM/Siswo Ariwibowo)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Penerapan nilai moderasi beragama harus terus dilakukan di lingkungan kampus. Ini agar mahasiswa tidak salah konsep, seperti menjadi radikal

Seperti disampaikan Direktur Pendidikan Agama Islam Kemenag RI Amrullah mengatakan pemahaman atau konsep moderasi beragama bagi masyarakat, khususnya mahasiswa penting dilakukan.

Alasannya, karena mahasiswa dianggap sudah memiliki wawasan yang lebih luas dibandingkan siswa yang masih duduk di bangku sekolah.

Baca Juga: Teknik Beringin Bonsai Hilangkan Kesan Angker di Pohon Simbol Persatuan Indonesia, Bisa Hidup Ratusan Tahun

"Sebenarnya moderasi beragama merupakan program yang perlu diberikan kepada seluruh masyarakat mulai dari anak-anak (PAUD, TK, SD, SMP, SMA) sampai di perguruan tinggi," kata Amrullah, kemarin.

Menurut Amrullah, wawasan semcam ini (pemahaman terkait moderasi beragama) harus semakin dikuatkan selain wawasan keagamaan maupun tentang wawasan bela negara.

Khusus moderasi beragama bagi mahasiswa, kata Amrullah harus semakin dikuatkan. Jangan sampai mahasiswa memahami konsep moderasi beragama yang salah.

Baca Juga: Dongeng Anak Khatulistiwa : Teman Baru di Sekolah dan Datangnya Kabut Tebal (3) Menuju Negeri Seberang

"Jangan sampai misalnya menjadi moderasi agama, ini berbeda antara moderasi beragama dan moderasi agama. Agama tidak perlu dimoderasi ialah sikap kita, bagaimana aplikasinya di kampus maupun di tengah masyarakat," ujarnya.

Amrullah mewanti-wanti mahasiswa agar jangan sampai terbawa sejumlah paham yang menyimpang seperti paham intoleransi, radikalisme maupun paham komunisme.

Oleh karena ia mengajak semua elemen masyarakat termasuk mahasiswa untuk terus menguatkan pemahaman moderasi beragama.

"Maka ini menjadi salah satu model kegiatan dalam memberikan pemahaman terhadap mahasiswa terkait bagaimana memahami dan menerapkan moderasi beragama di lingkungan kampus," imbuhnya.

Baca Juga: Sudah Tahu ? Kalau Pohon Johar Jadi Cikal Bakal Nama Pasar Johar, Namun Miris Kini Sulit Dijumpai

Disampaikannya saat Dialog Interaktif Moderasi Beragama "Merajut Persatuan dalam Bingkai Perbedaan" yang diselenggarakan Keluara Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) bersama Kementerian Agama RI dan Yayasan Bina Merdeka.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X