SEMARANG, suaramerdeka.com - Dosen Fakultas Kesehatan (Fkes) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) membuat alat inovasi di bidang kesehatan.
Alat yang diciptakan dosen FKes Udinus ini yakni Sensor Tuberkulosis bernama Sintasis G1.0.
Pada kinerjanya, alat ini dengan menangkap sinyal biomedis berupa saturasi oksigen dan detak jantung telah terpasang menjadi gelang pada pasien penderita Tuberkulosis atau yang biasa disebut TB.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu! Inilah 10 Tips Agar Pria Idaman Mengejar-ngejarmu
Data analog selanjutnya, akan dikonversikan menjadi digital yang kemudian secara simultan akan mengirimkannya pada komputer server.
Server tersebut nantinya, akan diteruskan kepada komputer atau smartphone dokter, para medis, atau pengelola program TB di Puskesmas maupun Dinas Kesehatan yang bertugas memantau kondisi pasien.
Alat Sintasis G1.0, dirancang Mayani Setyowati, SKM., M.Kes., bersama tim dari berbagai disiplin ilmu yaitu Yusthin Meriantti Manglapi, SKM., M.Kes (epid), Arif Kurniadi, M.Kom., dan Juli Ratnawati, S.E., M.Si.
Mereka juga bekerja sama dengan mitra dari CV Unixomindo, Dwifery Pebrianto.
Program Matching Fund Vokasi Kedaireka Tahun 2022 dari Kemendikbudristek yang merupakan Sintasis G1.0 merupakan alat hasil dari Matching Fund Vokasi Kedaireka Tahun 2022.
Artikel Terkait
FEB Udinus Siapkan Mahasiswa Hadapi Transformasi Digital, Hadirkan Pakar Akuntan
Majukan Pertanian, Udinus Memberi Pelatihan Drone Lewat Pelatihan Kedaireksa
Pomnas XVII: Atlet Udinus Sukses Sumbang 10 Medali untuk Jawa Tengah
Rektor Udinus Ajak Para Wisudawan Bisa Beri Kontribusi bagi Kemajuan Indonesia
Startup e-Marketplace Ikan Air Tawar Udinus psariwak Di Kendal