JAKARTA, suaramerdeka.com - Digitalisasi pada sektor pendidikan perlu memperhatikan keragaman lanskap pendidikan di Tanah Air.
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Nadia Fairuza menyebut, lanskap pendidikan Indonesia sendiri sudah ditunjukkan saat pandemi.
“Pandemi sudah menunjukkan lanskap pendidikan di Tanah Air sangat beragam dan untuk merespons keragaman tersebut, diperlukan identifikasi permasalahan dan intervensi apa saja yang diperlukan untuk setiap daerah,” ucap dia.
Baca Juga: Gempa Cianjur: Korban Terdampak Siap Dibuatkan Rumah Tahan Gempa
Adapun digitalisasi pendidikan membutuhkan perencanaan yang matang mengingat kesuksesannya sangat tergantung pada banyak hal.
Di antaranya, kapasitas guru dan siswa yang memadai, tersedianya akses internet dan infrastruktur teknologi.
Pandemi memperlihatkan proses digitalisasi di berbagai daerah di Indonesia dihadapkan pada hambatan yang relatif sama.
Baca Juga: Ini Janji PLN Salatiga : Minimalisir Pemadaman Listrik
"Tapi penyelesaiannya perlu memperhatikan kebutuhan masing-masing daerah," kata Nadia.
Tingkat keparahan suatu masalah berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Artikel Terkait
Refleksi Hari Guru Nasional 2022: Pendidikan Berkualitas Lahir dari Guru Berintegritas
PT Geomed Indonesia Salurkan Bantuan Pendidikan pada Ulang Tahunnya ke-25
MUI Grobogan, Bekali Pendidikan Politik Songsong Pemilu 2024, Wabup Bambang Pujiyanto Berikan Apresiasi
Kadin Jateng Percepat Revitalisasi Pendidikan Vokasi Untuk Ciptakan SDM Unggul
Badko LPQ : Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Perlu Diwaspadai