Potensi Wakaf, Dinilai bisa Menyejahterakan Masyarakat

- Rabu, 16 November 2022 | 06:45 WIB
 Rektor Unissula,Gunarto,menjabat tangan Direktur Pusat Kajian Ekonomi Islam Universitas Al Azhar Kairo Mesir,Mustofa Dasuki Kasbah,disaksikan pengurus YBWSA Tjuk Subhan Sulchan.() (SM/Hari Santoso)
Rektor Unissula,Gunarto,menjabat tangan Direktur Pusat Kajian Ekonomi Islam Universitas Al Azhar Kairo Mesir,Mustofa Dasuki Kasbah,disaksikan pengurus YBWSA Tjuk Subhan Sulchan.() (SM/Hari Santoso)

SEMARANG,suaramerdeka.com - Potensi Wakaf dipandang menggiurkan membantu menyejahterakan masyarakat.

Sebab pemanfaatan Wakaf turut membuka peluang menggerakkan roda perekonomian wilayah.

Direktur Pusat Kajian Ekonomi Islam Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Prof Dr Mustofa Dasuki Kasbah, mengatakan terdapat contoh pengelolaan Wakaf yang bisa ditiru umat Islam di dunia.

Baca Juga: BNPT dan Al-Azhar Mesir Perkuat Kerja Sama, Kenalkan Islam yang Moderat

"Sebagaimana ditunjukkan sosok asal Mesir Ir Sholah Athiyah,"tutur Mustofa Dasuki di Gedung Rektorat Unissula.

Dia berbicara sebagai pemateri forum kajian ekonomi Islam yang dihadiri Rektor Prof Dr Gunarto, Ketua Pembina Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) Drs Azhar Combo dan pengurus yayasan Drs Tjuk Subhan Sulchan.

Diambil tema "Ekonomi Islam sebagai Solusi dalam Menghadapi Resesi Ekonomi 2023".

Baca Juga: Hadapi Resesi Global 2023, UMKM Jateng Harus Siap Tantangan dan Manfaatkan Peluang Bisnis

Kiprah Sholah menggetarkan hati masyarakat dunia. Sebab roda usaha yang dijalankannya mengangkat harkat ribuan orang tidak mampu hingga bisa hidup layak.

"Mendiang terlahir dari keluarga miskin yang akhirnya bisa menyandang gelar sarjana pertanian,"urainya.

Dia akhirnya mencoba menekuni bisnis dengan jalan melibatkan dan memuliakan nama Allah SWT.

Baca Juga: Berbekal Jagung, Kentang dan Sukun, Siap Hadapi Ancaman Krisis Pangan dan Resesi 2022

Tuhan sang pencipta alam ditempatkannya sebagai pemilik modal terbesar dalam perusahaan yang dia pimpin.

Keyakinan ini menjadikan Sholah Athiyah menyisihkan perhitungan laba dan keuntungan terbesar untuk kegiatan agama.

Dia juga membangun pusat pendidikan,rumah sakit, hingga membuka akses jalan dan layanan transportasi memadai untuk masyarakat umum.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X