Siapkan Generasi Khaira Ummah, Gelar Konferensi Internasional Studi Islam

- Selasa, 15 November 2022 | 19:44 WIB
Wakil Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Andre Sugiyono ST MM PhD saat membuka ‘’ Sultan Agung International Conference On Islamic Studies (Saicis) 2022’’ di Kampus Jalan Raya Kaligawe Semarang, Selasa (15/11/2022). (SM/dok)
Wakil Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Andre Sugiyono ST MM PhD saat membuka ‘’ Sultan Agung International Conference On Islamic Studies (Saicis) 2022’’ di Kampus Jalan Raya Kaligawe Semarang, Selasa (15/11/2022). (SM/dok)

''Kemudian mendukung pengembangan dan pembentukan Islamic learning Society di lingkup kampus, masyarakat nasional, dan internasional,''

''Saicis 2022 ini akan menjadi salah satu sarana untuk menunjukkan kontribusi Fakultas Agama Islam Unissula Semarang dengan menggali pemikiran-pemikiran inovatif dan kreatif tentang pengembangan ilmu pengetahuan atas dasar nilai-nilai Islam,” kata Andre Sugiyono.

Baca Juga: Bukan Mitos, Ini Beneran Bahaya Konsumsi Daun Bidara Bila Berlebihan, Salah Satunya Kerusakan Hati

Integratif Konektif

Dosen FAI Unissula Dr H Rozihan SH MAg dalam paparanya mengatakan, dalam konteks kenegaranan, perundang-undangan merupakan cerminan dari qanun. 

Tiada lain adalah hasil ijtihad para ahli fikih untuk memadukan dan memilih pendapat yang relevan dengan kondisi dan situasi umat.

''Sebuah upaya untuk memilih pendapat yang lebih maslahat tentang suatu hukum pada suatu negara dan waktu tertentu,''

Baca Juga: 4 Tanaman yang Bisa Mengundang Ular Masuk, Jangan Coba Tanama di Pekarangan Rumah, Salah Satunya Melati

''Dengan jalan seperti inilah, umat dapat mencapai suatu formalisasi (positifikasi) hukum Islam,''

''Selanjutnya, dalam ranah implikasi jalan ijtihad negara ini, fiqh yang dikodifikasi oleh pemerintah bersifat mengikat dan berlaku secara umum,” kata Wakil Ketua Baznas Jateng itu.

Kasubdit Pengembangan Akademik Kemenag RI HM Adib Abdushomad MAg MEd PhD mengatakan, sangat penting saat ini memahami kajian Islam dalam pendekatan yang lebih integratif. 

Saling konektif melalui tiga pendekatan yaitu Hadharoh an Nash, Hadharoh al-Ilmi dan Hadshoroh al Fasafah.

Ketiga pendekatan tersebut harus bekerja dengan cara yang lebih komprehensif.

''Oleh karena itu, pendekatan integratif dan Interkoneksi hari ini akan menjadi inti pengetahuan besok,''

''Kisah Gajah penuh masing-masing melihat masalah dengan jelas, tetapi tidak satupun dari mereka dapat melihat dengan cara yang komprehensif dan saling berhubungan,’’ katanya.

Halaman:

Editor: Hendra Setiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X