UPGRIS Kirim Mahasiswa Mengajar di Thailand

- Minggu, 30 Oktober 2022 | 10:56 WIB
(suaramerdeka.com/Eko Fataip)
(suaramerdeka.com/Eko Fataip)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) bekerja sama dengan Konsulat RI di Thailand memberangkat sejumlah mahasiswa untuk mengajar di negara tersebut.

Rektor UPGRIS, Dr Sri Suciati menyatakan, untuk tahap pertama, pihaknya akan memberangkatkan 25 mahasiswa pada November 2022.

Selama kurang lebih sebulan, mahasiswa akan menjalani KKN dengan mengajar di jenjang sekolah setara tingkat SD-SMA di Songkhla Thailand.

Baca Juga: Teknologi Pangan UPGRIS Raih Juara 2 Pesta Muda 2022, Inovasi Biskuit Lidah Kucing Substitusi Cangkang Telur

"Mahasiswa berasal dari beberapa prodi pendidikan, seperti Matematika, Bahasa Inggris, PGSD dan Bahasa Indonesia," kata Rektor saat melepas mahasiswa peserta KKN di kampus UPGRIS.

Songkhla merupakan suatu wilayah setara kota/kabupaten di negara Thailand bagian selatan. Wilayah itu juga berdekatan dengan negara Malaysia, serta mayoritas penduduknya berbahasa melayu dan penganut muslim.

Menurutnya, menjalani KKN di luar negeri akan memberikan manfaat yang sangat besar, tidak hanya untuk mahasiswa tetapi juga untuk perguruan tinggi.

Baca Juga: FPBS UPGRIS Peringati Bulan Bahasa, Momen Perkuat Literasi Berbahasa pada Era Digital

"Kami berpesan kepada mereka untuk memperluas jaringan, jalin hubungan baik dengan masyarakat setempat. Apalagi tantangan yang dihadapi tentu berbeda, karena menemui budaya yang berbeda pula," ujarnya.

Rektor pun mengingatkan, capaian akademik tidak cukup sebagai bekal mahasiswa menghadapi dunia kerja. Mahasiswa dinilai perlu membekali dirinya dengan keahlian lain atau soft skill.

Kepala Kantor Urusan Internasional UPGRIS, Dr Nur Hidayat mengatakan, pihaknya berencana mengirimkan kembali mahasiswa ke Thailand pada tahap berikutnya.

Baca Juga: Pembelajaran Berbasis Literasi dan Numerasi Dikembangkan, UPGRIS Libatkan BBPMP Provinsi Jateng

Pada kloter kedua, mahasiswa yang dikirim juga berasal dari program nonpendidikan, seperti hukum, teknik, ekonomi dan lainnya.

"Targetnya adalah mereka memiliki pengalaman mengajar di luar negeri. Mereka akan mengajar baik di SD, SMP atau SMA. Saya kira perbedaan budaya akan menjadi tantangan tersendiri bagi mereka," jelasnya.

Editor: Eko Fataip

Tags

Artikel Terkait

Terkini

STI Fasilitasi Uji Kompetensi Keahlian Siswa SMK

Jumat, 31 Maret 2023 | 15:38 WIB

Capaian IKU Percepat Akreditasi Kampus

Jumat, 31 Maret 2023 | 12:11 WIB
X