ANAK disabilitas merupakan salah satu kelompok di dalam keluarga yang memiliki kerentanan ganda terhadap pandemi covid-19, selain risiko tertular covid-19.
Sehingga saat terpapar, maka pendidikan dan pelayanan anak disabilitas juga terdampak serius terputusnya akses dari berbagai layanan publik.
Seperti berobat ke fasilitas kesehatan, belanja, kegiatan sosial hingga pendidikan yang mengharuskan belajar dari rumah.
Baca Juga: Lembaga Pendidikan Tinggi Diharap Presiden Beri Pengetahuan yang Relevan dengan Perkembangan Zaman
Keharusan beraktivitas di rumah membuat anak kurang memiliki kesempatan bermain secara fisik, belajar, maupun berinteraksi dengan temannya.
Anak lebih banyak mengakses media sosial, sehingga berpotensi kurang aktivitas fisik, paparan sinar dari gawai yang berlebihan.
"Kondisi ini memerlukan pengawasan dan bimbingan orang tua. Proses belajar di rumah mengharuskan orangtua mempersiapkan sarana dan prasarana seperti komputer atau laptop, dan tentu saja kuota internet yang cukup," kata dokter Ellyana Sungkar SpKFR (K), Konsultan Rehabilitasi Pediatrik, pemerhati anak disabilitas, seperti yang dukutip suaramerdeka.com, dari pikiran-rakyat.com, kamis, 29 Juli 2021.
Peran orang tua, kata dokter Ellyana, merupakan faktor utama pada pembelajaran selama masa Pandemi Covid-19.
Seperti menyiapkan seluruh kebutuhan belajar anak, mendampingi anak belajar dan mengerjakan tugas guru, membantu anak saat menghadapi kesulitan, berkomunikasi aktif, berkonsultasi dan bekerja sama dalam perencanaan dan pelaksanaan belajar di rumah dengan guru melalui telepon atau sosial media lain, mengalihkan aktivitas anak saat anak merasa bosan, menyiapkan ‘aktivitas pengganti’ apabila anak tidak berminat dengan tugas guru, melakukan aktivitas bersama anak, dan mengerjakan ‘tugas bersama’.
Menurut Ellyana, tahun 2021 hari ini masih tetap dalam situasi pandemi.
Namun demikian tanpa mengurangi makna perlindungan anak Indonesia semoga anak disabilitas tetap mendapat haknya menggapai kemandirian demi menuju Indonesia emas masa mendatang melalui kesempatan belajar termasuk merdeka dalam belajar.
"Saya yakin bahwa dengan mempersiapkan seluruh generasi anak tanpa membedakan disabilitas atau bukan, akan menjadikan Sumber Daya Manusia Indonesia yang unggul dan mewujudkan Indonesia emas 2045," tutur Ellyana. (Novianti Nuruliah/pikiran-rakyat.com)
Artikel Terkait
Pemerintah Beri Prioritas Vaksinasi Penyandang Disabilitas
Lansia dan Penyandang Disabilitas akan Dilayani Multifungsi
Semangati Disabilitas, BLBI Abiyoso Salurkan Bantuan ATENSI untuk Modal Usaha
Balai Nipotowe Fasilitasi Penyandang Disabilitas Dapatkan e-KTP