suaramerdeka.com - Peningkatan kemampuan profesional guru diperlukan wadah agar para guru dapat berkomunikasi, berkonsultasi, saling berbagi informasi dan pengalaman sesama guru.
Salah satu diantaranya yaitu berkaitan dengan pengembangan soal-soal berbasis AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) untuk matematika sekolah siswa SMP di wilayah Kabupaten Kudus.
AKM meliputi asesmen literasi membaca dan numerasi pada AKM dapat ditinjau dari tiga komponen (aspek) yaitu konten, proses kognitif, serta konteks.
Baca Juga: Lulusan Disiapkan Hadapi Dunia Kerja, UPGRIS Lepas 1.134 Wisudawan
Dosen Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Dr Widya Kusumaningsih MPd menilai, untuk memastikan AKM mengukur kompetensi yang diperlukan dalam kehidupan, juga sesuai dengan pengertian literasi membaca dan numerasi.
"Kemudian soal AKM mengukur meliputi konten, berbagai konteks dan pada beberapa tingkat proses kognitif serta pemanfaaan teknologi informasi," kata Widya yang juga ketua tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) UPGRIS saat melaksanakan kegiatan di SMP N 2 Jekulo Kudus, beberapa waktu lalu.
Dalam kegiatan tersebut Widya dibantu oleh dua anggota lain, yaitu Lilik Ariyanto dan Supandi. Program pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu program dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Baca Juga: UPGRIS Kembali Catatkan Rekor MURI, Ini Karya yang Dihasilkan Mahasiswa
Program yang dilakukan oleh Widya dan timnya di Kabupaten Kudus bekerja sama dengan Musayawarah guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika SMP Kabupaten Kudus.
guru-guru yang terlibat terdiri dari perwakilan masing-masing sekolah dari 51 sekolah SMP. Tiap sekolah diwakili oleh 2 orang guru matematika.
"Kegiatan yang dilakukan antara lain workshop dan pendampingan pembuatan soal-soal matematika berbasis AKM. Sebanyak 102 guru sebagai perwakilan dari masing masing SMP diberikan workshop pembuatan soal-soal AKM," ujarnya.
Baca Juga: UPGRIS Larang Praktik Perpeloncoan saat Ospek! Ini Kegiatan yang Dilakukan Mahasiswa Baru
Pihaknya juga mendampingi para guru terkait bagaimana mengkonstruksi soal-soal AKM dengan stimulus budaya lokal dari Kabupaten Kudus, seperti ciri khas "Menara Kudus", hingga makanan khas jenang Kudus.
"Dari stimulus-stimulus tersebut dapat dibuat permasalahan matematika untuk siswa SMP. Kegiatan ini berjalan dua kali, pada Agustus dan September. guru membuat soal-soal AKM untuk berbagai kategori soal (mudah, sedang, dan sulit)," jelasnya.
Sementara itu, Ketua MGMP Matematika Kabupaten Kudus, yang juga guru matematika SMP N 2 Jekulo Kudus, Puji Widodo mengapresiasi dengan adanya kegiatan workshop ini.
Artikel Terkait
Ini Daftar Universitas yang Mahasiswanya Ikut Pertukaran Mahasiswa Merdeka di UPGRIS
Istimewa Sekali UPGRIS Juara Umum Cabang Petanque Pomprov Jateng 2022, Ungguli Unnes dan UNS
UPGRIS Larang Praktik Perpeloncoan saat Ospek! Ini Kegiatan yang Dilakukan Mahasiswa Baru
UPGRIS Kembali Catatkan Rekor MURI, Ini Karya yang Dihasilkan Mahasiswa
Lulusan Disiapkan Hadapi Dunia Kerja, UPGRIS Lepas 1.134 Wisudawan