YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Kasus Covid-19 belum membaik, peningkatan penderita Covid-19 di berbagai daerah masih terjadi. Melihat kondisi tersebut UGM proaktif dan bergerak cepat.
Kampus menyiapkan 136 kamar di Wisma Mardliyyah Islamic Center (MIC) sebagai selter penderita Covid-19 bergejala ringan. Selain itu juga membantu memasok oksigen, kasur dan peralatan isolasi lainnya.
''Bahkan para donatur, mitra dan sahabat kampus telah memberi banyak bantuan dan saat ini sudah tersedia 200 bed, 136 set meja lipat dan kursi, 136 smart TV 32 inci, dan 136 kulkas. Semoga segera bisa dimanfaatkan,'' ungkap Direktur Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional, Dr Danang Sri Hadmoko.
Baca Juga: Juni 2021, PMI Manufaktur Indonesia Masih Ada di Zona Ekspansif
Ia menjelaskan seluruh bantuan segera dialokasikan, terutama pasokan oksigen di RSUP Sardjito dan RSA UGM. Ia berharap mulai minggu depan ada pasokan oksigen rutin yang untuk rumah sakit tersebut.
Pengiriman oksigen untuk rumah sakit serta bantuan lainnya termasuk menyiapkan selter dan kelengkapannya merupakan kontribusi para mitra, alumni dan donatur.
Rektor, Prof Panut Mulyono mengatakan selter yang disiapkan dikelola layaknya rumah sakit dengan penyediaan tenaga kesehatan (nakes), perawatan standar, penyediaan obat-obatan, maupun program yang bisa mempercepat penyembuhan penderita Covid-19 bergejala ringan.
Selain MIC, selter lainnya yakni asrama mahasiswa, Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM, Wanagama dan asrama Laboratorium Geologi di Bayat, Klaten.
Baca Juga: Harga Minyak Menguat di Akhir Perdagangan Usai 2 Hari Menurun
Menurut Panut, Komisi Eksternal Majelis Wali Amanat UGM juga sangat berperan dalam penggalangan bantuan untuk penanganan kondisi darurat Covid-19.
Sekretaris Rektor, Gugup Kismono PhD menambahkan peran Satgas Covid-19 dalam mengoordinasikan kontribusi akan mempermudah layanan bagi warga UGM maupun masyarakat luas. Cakupan layanan tidak hanya di Yogyakarta tetapi juga di daerah lain seperti Klaten.
''Fasilitas asrama di Wanagama juga disiapkan kembali untuk isolasi maupun perawatan bagi penderita bergejala ringan untuk warga yang berdomisili di Gunung Kidul. Asrama ini beberapa waktu lalu telah dimanfaatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk isolasi dan perawatan,'' jelasnya.
Sebelumnya, UGM Residence yang mengelola delapan asrama dengan kapasitas 2.617 bed dan 1.399 kamar juga telah dipergunakan sebagai selter penderita Covid-19.
Manajer Utama UGM Risedence, FX Pri Joewo Guntoro menyebutkan sejak Maret 2020 berbagai fasilitas dan SDM UGM Residence aktif membantu Satgas Covid-19 UGM.
''Bantuan berupa infrastruktur maupun sosialisasi sebagai bagian dari pengelolaan PPKM Darurat. Khusus dua asrama mahasiswa UGM dengan total 495 bed, 19 persen dari kapasitas totalnya telah digunakan untuk isolasi mandiri,'' ujar Guntoro.
Artikel Terkait
Masyarakat Jangan Asal Konsumsi Obat untuk Covid-19, Ini Penjelasan Guru Besar UGM
Peneliti UGM Dr Hempri Suyatna: Pemerintah Perlu Antisipasi PHK Massal