SEMARANG, suaramerdeka.com - Pandemi virus Covid-19 memaksa hampir seluruh sektor untuk mengurangi kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
Tak terkecuali kegiatan belajar mengajar di sekolah yang harus dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom meeting atau google meet.
Namun, Kepala SMP 29 Semarang, Aloysius Kristiyanto mengungkapkan, meski pandemi tidak boleh dijadikan alasan para siswa untuk berhenti berkarya. Oleh sebab itu, pameran seni rupa secara virtual pun digagas.
Baca Juga: Usai Pandemi, SDM jadi Kunci Manfaatkan Momentum Perbaikan Sistem Kesehatan
"Ini menindaklanjuti program pembelajaran di bidang seni budaya. Kami ingin mengapresiasi karya anak-anak. Karya yang dikumpulkan tak sekadar diambil nilainya untuk mengisi raport namun diapresiasi dalam bentuk pameran sehingga timbul rasa bangga karena karyanya dipamerkan," tutur Kristiyanto, Kamis 24 Juni 2021.
Anak kelas 9 ditugasi mengirim karya berkelompok, satu kelas satu karya. Hasil karya tersebut kemudian diunggah melalui kanal youtube.
Adapun, siswa kelas 7 dan kelas 8 diminta memberikan apresiasi terhadap karya siswa kelas 9 sesuai arahan guru seni rupa.
Baca Juga: Kuota PPDB SMP di Kabupaten Kendal 8.831 Peserta Didik, Simak Jadwal dan Link Pendaftarannya
"Apresiasi itu nanti dikumpulkan. Karena kelas 7 dan 8 ada materi ajar tentang apresiasi karya," imbuhnya.
Di era pandemi, lanjut dia, anak-anak harus terus didorong untuk tetap berkarya. Tidal boleh berhenti.