UNGARAN, suaramerdeka.com - Pengambilan gambar atau syuting di ketinggian gunung ternyata butuh ketampilan teknis pada aspek kamera, gambar atau suara.
Pengalaman itu diperoleh para siswa Dreamlight Creative School (DLCS) saat melakukan syuting di Desa Kopeng, Kabupaten Semarang di atas ketinggian antara 1.500 - 1.700 mdpl.
Konsep kembali ke alam menjadi acuan dalam siswa Dreamlight Creative School (DLCS) atau SMK Visi Media Indonesia (VMI) memperkenalkan misi wisata budaya di Jawa Tengah para siswa yang saat ini sedang menyelesaikan program tayangan features SCTV "Jateng Gayeng ning Semarang".
Baca Juga: Per 1 Juli, Tarif Listrik Resmi Naik untuk Beberapa Golongan, Berikut Kriterianya
"Kali ini kami mengangkat potensi alam di Kabupaten Semarang, persisnya di Merbabu Park," kata Sri Kristiana guru pendamping siswa, Senin 13 Juni 2022.
Merbabu Park mengintegrasikan suasana pegunungan dengan berbagai pilihan aktivitas, destinasi ini diprediksi bakal populer menjadi tujuan tamasya keluarga di atas ketinggian antara 1.500 - 1.700 mdpl.
Menurut kru, itu merupakan pengambilan gambar out door di mana butuh ketrampilan teknis.
"Karena di gunung biasanya berkabut, maka agar diperhatikan kameranya agar tidwk ikut lembab," kata Danar, sutradara.
Baca Juga: Eril Dimakamkan, Ridwan Kamil: Keluarga Mengikhlaskan, Mohon Dibukakan Pintu Maaf
Masih menurut Sri Kristiana, dari pemilihan objek, perizinan, proses di lapangan sampai pasca- produksi semua dilakukan para siswa, jadi ilmu yang sudah didapat di sekolah bisa langsung dipraktikkan.***
SIMAK INFORMASI SUARAMERDEKA.COM SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel Terkait
Program 'Gayeng Bareng ning Semarang', Siswa DLCS Mulai Pengambilan Gambar
Mengusut Batik Asli Semarang, Fakta Seperti Inilah yang Diperoleh Siswa DLCS
Kuliner Heritage Semarang Tak Luput dari Perhatian Siswa DLCS, Kenalkan ke Milenial
Produksi Program Televisi, Siswa DLCS Dapat Berbagai Pengalaman
Eksplorasi Kota Lama Semarang, Tim DLCS 'Kuntit' Fotografer Cilik