"Indikator sehat bagi anak sebetulnya tidak hanya secara kasat mata, seperti tidak demam atau tidak batuk. Lebih penting lagi anak bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya," ujarnya.
Adapun tema lain yang diangkat menyangkut penggunaan literasi digital untuk penanaman akhlak dan budaya.
Menurutnya, saat ini orang tua tidak bisa menghindarkan anak dari gawai, sebab perangkat itu sekarang sudah menjadi prasarana penunjang dalam pembelajaran di sekolah.
"Walaupun tidak masa pandemi pun, perkembangan teknologi sudah cepat. Maka yang bisa dilakukan orang tua adalah membekali dan mengedukasi anak agar tidak tersesat dalam memanfaatkan internet maupun dalam hal penggunaan gawai," imbuhnya.
Baca Juga: Konflik Rusia dan Ukraina Makin Panas, Bagaimana Sikap Pemerintah Indonesia?
Sementara itu, Lurah Siwalan, Niken Anggraeni SE mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan tersebut.
Ia berharap edukasi yang diberikan oleh para akademisi ini bisa memberikan nilai manfaat kepada warga, terkhusus para orang tua.***
Artikel Terkait
KKN Mahasiswi UPGRIS di RW 6 Kelurahan Jomblang, Bantu Warga Kelola Sampah
Bantu Sukseskan Vaksinasi, Tim KKN UPGRIS Kelompok 40 Jadi Relawan Vaksinasi Kedua di MI Darussalam Banyubiru
Gandeng BPBD, Mahasiswa UPGRIS Sosialisasikan Penanggulangan Bencana di Desa Sepakung
Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 40 Gelar Workshop Pemasaran Digital Produk UMKM Kopi di Desa Sepakung
Mahasiswa Upgris Gelar Sosialisasi Pencegahan DBD dan Pelatihan Eco Enzym di Kelurahan Gayamsari