Pembelajaran Matematika Saat Covid-19, Ini Kendalanya

Red
- Senin, 14 Juni 2021 | 12:45 WIB
Yuliana Nurul Hikmah
Yuliana Nurul Hikmah

PANDEMI Covid-19 telah berdampak pada berbagai bidang di dunia, tanpa terkecuali bidang pendidikan.

Situasi ini menyebabkan berubahnya pembelajaran yang biasanya tatap muka di ruang kelas menjadi dilaksanakan dirumah, yaitu dengan pembelajaran daring.

Kebijakan belajar dari rumah mulai diterapkan pada tanggal 9 Maret 2020 setelah menteri pendidikan dan kebudayaan mengeluarkan surat edaran nomor 2 tahun 2020 dan nomor 3 tahun 2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran corona virus disease 19 (Covid-19).

Pada saat pembelajaran daring, banyak siswa merasa kesulitan dalam pelaksanaannya, khususnya pada pelajaran matematika.

Pelajaran matematika sangat perlu diajarkan kepada seluruh siswa mulai dari tingkat sekolah dasar hingga tarap perguruan tinggi, agar siswa mempunyai kemampuan berpikir secara logis, sistematis, analitis, kreatif, serta bisa bekerjasama dengan baik.

Astuti & Sari (2017) menyatakan bahwa matematika merupakan suatu keterampilan intelektual yang melibatkan kemampuan bernalar, berpikir sistematis, cermat, kritis dan kreatif.

Tujuan dari mempelajari matematika di antaranya untuk mengembangkan kemampuan mengukur, berhitung, menganalisis dan menggunakan rumus.

Di samping pentingnya mempelajari matematika, dalam kenyataannya matematika masih di anggap suatu pelajaran yang sulit dan rumit.

Menurut beberapa penelitian masih banyak siswa yang menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit, sehingga menyebabkan siswa mudah menyerah sebelum mempelajari matematika.

Selain itu, adanya pembelajaran daring yang terkesan mendadak karena Covid-19 ini juga menyebabkan persiapan yang tidak optimal.

Jadi, menyebabkan siswa merasa tidak siap dalam pelaksanaanya. Adapun kesulitan yang dihadapi siswa ketika pembelajaran daring matematika dikarenakan beberapa faktor.

  1. Terbatasnya ruang interaksi antara guru dan siswa yang menyebabkan pembelajaran tidak maksimal.
  2. Banyaknya rumus yang dipakai dalam pembelajaran matematika menyulitkan siswa untuk memahami materi tersebut.
  3. Objek yang dipelajari berupa pola-pola abstrak, sehingga semakin menyulitkan siswa untuk memahami materi tersebut.

Berbagai kesulitan pembelajaran daring, kiranya dapat memicu semangat para guru untuk terus melakukan inovasi demi inovasi dalam pembelajaran khususnya dalam pelajaran daring matematika, sehingga pembelajaran akan menjadi lebih baik.

Selain itu, pemanfaatan faktor pendukung semaksimal mungkin juga dapat meningkatkan kreativitas dan perkembangan siswa dalam melaksanakan pembelajaran daring.

Yuliana Nurul Hikmah, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X