SEMARANG, suaramerdeka.com - "Kegagalan adalah sesuatu yang tertunda". Ungkapan ini seakan tepat untuk menggambarkan perjuangan Nur Widya Rini (22) dalam memperoleh beasiswa belajar ke Amerika Serikat (AS).
Mahasiswi program studi Pendidikan Fisika Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) itu merupakan satu diantara 12 mahasiswa Indonesia dari beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta, yang memperoleh beasiswa The Global Undergraduate Exchange Program (UGRAD).
Global UGRAD merupakan program pertukaran pelajar yang mendapat dukungan penuh dari Biro Urusan Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Mahasiswa asal Indonesia akan mengikuti perkuliahan selama satu semester di sejumlah perguruan tinggi yang berbeda di AS. Adapun Widya nantinya menempuh pendidikan di University of Wisconsin-Eau Claire, AS. Ia satu-satunya mahasiswa di Jateng yang lolos dalam program ini.
Widya mengisahkan, perjuangannya untuk mendapatkan beasiswa tidaklah mudah. Terlebih program ini disebut jalur beasiswa bergengsi bagi kalangan mahasiswa.
Sejak Januari 2021 lalu, serangkaian tahapan ia lalui. Mulai dari tes administrasi, wawancara hingga tes kemampuan berbahasa Inggris.
Baca Juga: Komitmen Dewaweb dalam Membantu Percepatan Transformasi Digital UMKM di 2022
Menariknya, ia menerima informasi program ini bukan dari kampus tempatnya mengajar. Melainkan inisiatif pribadi dari mahasiswi asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah itu.
"Pada dasarnya saya sudah mengincar beasiswa ini sudah lama. Saat saya masih menjadi mahasiswa baru di UPGRIS, saya sudah menargetkan untuk mendaftar beasiswa ini," ujarnya, Jumat (7/1).
Artikel Terkait
Lulusan UPGRIS Diminta Kembangkan Softskill, Rektor: Tidak Tergerus Zaman, Dibutuhkan Kapanpun
Rektor UPGRIS Sebut Program Pertukaran Mahasiswa Perlu Evaluasi, Ini Catatan Perbaikannya
LPPM UPGRIS Dorong Dosen Tingkatkan Kualitas Riset, Hadirkan Akademikus Universitas Negeri Malang