SEMARANG, suaramerdeka.com - Kalangan kampus memandang penguatan potensi perekonomian di lingkungan pondok pesantren butuh terus dilakukan.
Sebab, sistem perekonomian yang tumbuh dalam lingkungan pondok pesantren menggerakkan perputaran uang yang nilainya besar dan dirasakan luas.
"Kampus termasuk di dalamnya Unissula memandang sistem perekonomian pesantren membawa dampak besar. Dengan jumlahnya yang mencapai ribuan lembaga disertai perputaran uang yang besar menyokong perekonomian nasional," kata Rektor Unissula, Bedjo Santoso PhD dalam forum Workshop Kajian Kajian Keuangan Mikro Syariah dan Penguatan Potensi Ekonomi Pesantren di Jateng.
Ditambahkan perekonomian yang dijalankan pesantren berbasis kerakyatan.
Baca Juga: Daftar Zodiak yang Siap Bertunangan Tahun 2022, Kamu Termasuk Gak Nih?
Artinya uang yang berasal dari rakyat akhirnya kembali berputar untuk kesejahteraan bersama.
“Berbeda dengan perputaran uang yang dijalankan industri besar, biasanya larinya pada pasar modal. Uang akhirnya mengalir ke luar. Namun kalau di pondok pesantren uang yang berputar dari orang tua, wali santri dan pengelola pondok dinikmati luas oleh masyarakat termasuk para pedagang kecil, UMKM dan lainnya,” kata Bedjo Santoso.
Kondisi ini yang menjadikan sistem perekonomian yang dibangun kalangan pesantren semestinya mendapat perhatian.
Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen mengakui potensi besar sistem perekonomian yang dijalankan dan sudah berjalan lama semenjak pesantren berkembang di Nusantara.
Baca Juga: Rahasia Weton Kamis Pahing Berdasarkan Primbon Jawa, yang Jatuh pada 6 Januari 2022
Artikel Terkait
KH Imam Muzani, Muassis Pondok Pesantren Darussa'adah
Menag Canangkan Tahun 2024 Pesantren Mandiri Ekonomi
Kemenag Siapkan Peta Jalan Program Pesantren Mandiri Ekonomi
KH Isa Mufti, Generasi Ketiga Pesantren Ma'hadut Tholabah
Mencegah Kasus Asusila di Pesantren