SEMARANG, suaramerdeka.com – Varian baru Covid 19, Omicron telah menyebar di 85 negara di dunia, termasuk Indonesia dan Malaysia.
Varian ini meski telah diakui lebih mudah menular, namun belum ada data pasti tentang jumlah kematian yang ditimbulkannya.
‘’Sejauh ini untuk data kematian akibat omicron baru dilaporkan satu pasien di Inggris yang meninggal dunia,’’ kata Deputi Dean at Faculty of Medicine, Bioscience, and Nursing, MAHSA University, Malaysia Dr Vetriselvan Subramaniyan, belum lama ini.
Dia mengungkapkan hal itu dalam Webinar Internasional "Pharmacy Challenge in Preventing and managing Covid 19 Pandemic", yang digelar Politeknik Katolik (Polteka) Mangunwijaya.
Baca Juga: Mbah Minto Meninggal Dunia, Pak Bhabin: Sugeng Tindak, Karyamu Abadi
Acara yang digelar virtual lewat Zoom tersebut diikuti 781 peserta dan dibuka oleh Direktur Polteka Mangunwijaya Dr Materius Kristiyanto dengan pembicara Dr Apt Oeke Yunita SSi MSi (Surabaya University), Guruh Subagya SSi MM (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA), dan Apt Septiana Laksmi Ramayani MSc (Polteka Mangunwijaya).
Lebih lanjut diungkapkan, gelaja yang ditunjukkan omicron tidak jauh berbeda dengan Covid-19. Yakni pilek, sakit kepala, tenggorokan gatal, meriang atau demam, batuk, berkeringat dingin, dan kelelahan yang parah.
Gejala yang berbeda pada omicron adalah tidak dirasakan kehilangan indera penciuman maupun perasa.
‘’Meskipun angka kematian akibat varian baru ini masih kecil, namun masih diperlukan data dan penelitian yang lebih lanjut serta mendalam, karena secara genetik orang Asia, Eropa atau Amerika berbeda.’’
Baca Juga: Doddy Sudrajat Mengaku belum Tahu Soal Utang Vanessa Angel
Pembicara Apt Septiana Laksmi Ramayani menekankan, masyarakat tetap harus mewaspadai penularan penyakit Covid-19 maupun varian baru omicron.
Dengan tetap menaati protokol kesehatan 5M dan menjaga imunitas tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat.
Imunitas tubuh juga bisa didapat dengan mengonsumsi suplemen baik dengan obat tradisonal maupun sintetik atau kimia.
"Namun, untuk penggunaan obat tradisional juga harus memperhatikan kandungan senyawa, manfaat, dosis, dan cara pakainya agar efek terapinya dapat tercapai."
"Seperti mengonsumsi ramuan rempah-rempah perlu diberi rentang waktu diminum dua minggu, istirahat satu minggu, dan kemudian lanjut lagu dengan maksimal pengunaannya adalah delapan minggu atau dua bulan,’’ papar Septiana.
Artikel Terkait
Omicron Merebak, Pemerintah Peningkatan Masa Karantina hingga 14 Hari
Antisipasi Merebaknya Omicron di Indonesia, Luhut Ingatkan Masyarakat Tidak Perlu ke Luar Negeri
Omicron Terdeteksi di Indonesia, Mobilitas Masyarakat Malah Meningkat Jelang Nataru
Kasus Global Omicron Meningkat Signifikan, Proses Surveilans dan Karantina Diperkuat
Cegah Penyebaran Omicron, Anggota DPR: Pemerintah Jangan Sampai Kecolongan
Pasien Pertama Omicron Meninggal Dunia di Israel, Sebelumnya Telah Menderita Sejumlah Penyakit