Konsep Bangunan Hijau Ramah Lingkungan, Butuh Perhatian Kampus dan Pelaku Usaha

- Jumat, 26 November 2021 | 10:46 WIB
Dekan FT Unimus Bagus Irawan memberikan cenderamata untuk Kepala Balai Jasa Konstruksi Hotma Ulitua disaksikan Wakil Dekan Luqman Assafat. (suaramerdeka.com / Hari Santoso)
Dekan FT Unimus Bagus Irawan memberikan cenderamata untuk Kepala Balai Jasa Konstruksi Hotma Ulitua disaksikan Wakil Dekan Luqman Assafat. (suaramerdeka.com / Hari Santoso)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Sektor jasa usaha kontruksi butuh mempertimbangkan aktivitas ramah lingkungan dalam pengerjaan setiap proyek di lapangan.

Pembangunan yang mengarah pada pekerjaan konstruksi harus mampu menekan timbulnya efek rumah kaca dan gas buang.

Namun begitu, tak hanya kalangan usaha konstruksi saja yang diminta peduli persoalan ini, melainkan merambah kalangan akademisi dan mahasiswa perguruan tinggi.

“Konsep ini harus dipegang semua pihak untuk memberikan dukungan terhadap pelestarian alam dan lingkungan. Kini muncul konsep green building atau bangunan hijau berupa perencanaan gedung yang ramah alam, kesehatan, bahkan sosial kemasyarakatan,” kata Dekan Fakultas Teknik Unimus, Dr RM Bagus Irawan WW IPM, kepada Suaramerdeka.com.

Baca Juga: Ungkap Kasus Human Trafficking, Polda Jateng Terima Penghargaan Komnas Perlindungan Anak

Hal ini disampaikannya seiring keinginan ahli lingkungan lulusan Program Doktor Ilmu Lingkungan Undip itu mengampanyekan pelestarian alam dan lingkungan.

Sebagai dosen dan ahli pada bidang lingkungan dia ingin mengajak masyarakat kampus memberikan perhatian penuh atas persoalan itu.

”Termasuk ajakan kepada dosen dan mahasiswa di lingkungan Fakultas Teknik Unimus memahami persoalan ini. Sebab efek rumah kaca menimbulkan kerugian besar seperti pemanasan global, perubahan iklim dan lainnya,” kata dekan.

Sebagai upaya memberikan kontribusi atas persoalan pelestarian alam dan lingkungan FT Unimus sekaligus menginisiasi forum ilmiah bergandengan tangan dengan Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga: Petani Desa Gentansari Dikenalkan Pupuk Organik Cair, Mampu Tingkatkan Produktivitas

Berbentuk diskusi grup terarah dibahas tema mengenai “Regulasi dan Implementais Green Building pada Jasa Konstruksi” dalam forum tersebut.

Hadir Kepala Balai Jasa Konstruksi Hotma Ulitua YS dan pakar di bidang arsitektur Baju Arie Wibowo baru-baru ini.

Selain itu mengundang Wakil Dekan FT Unimus, Luqman Assafat, yang merupakan ahli pada bidang keteknikan dan lingkungan.

Kehadiran para pemangku kepentingan duduk bersama dalam satu forum diinginkan muncul pemecahan masalah dan pengambilan langkah tepat merawat alam dan lingkungan tempat tinggal manusia.

Di dalamnya mencakup dukungan untuk kebijakan bangunan hijau diterapkan menyeluruh di Jawa Tengah.***

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X