‘’Tiap tahun kami menerima sekitar 2.500 mahasiswa baru. Kami mempunyai dua kampus yaitu di Jalan Menoreh Tengah, Sampangan dan di Nongkosawit , Gunungpati dengan lahan yang tersedia 20 hektare lebih,’’ katanya.
Menurut Mudzakir pihaknya melakukan MoU dengan banyak Pemerintah Kabupaten/Kota se-Indonesia untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman langsung di lapangan.
‘’Mahasiswa tidak cukup hanya bertemu dengan dosen di kampus. Mereka juga harus mengenal para politisi, pengusaha, pejabat dan berbagai profesi di luar kampus. Dengan begitu, ketika mereka menjadi sarjana mereka siap kerja dan tahu apa yang harus dikerjakan,’’ tegas Rektor.
Baca Juga: Berikut Daftar 26 Rumah Sakit di Kota Semarang
Ketua Yayasan Wahid Hasyim Prof Dr H Noor Achmad MA dalam pidato secara virtual mengatakan, kampus perguruan tinggi tidak bisa lepas dari persoalan daerah.
‘’Persoalan yang tarjadi di daerah harus diketahui masyarakat kampus untuk bersama-sama saling membantu mencari solusinya.
Kabupaten Blora mempunyai berbagai macam potensi yang bisa dikembangkan, bersamaan itu muncul berbagai persoalan dan tantangan yang harus dikerjakan bersama,’’ tegas Noor Achmad yang juga Ketua Baznas RI itu.
Dia mencontohkan Sate Blora, Tahu Campur dan Batik Blora yang sangat terkenal akan bisa lebih populer dan mendunia bila disentuh dengan Startup digitalisasi seperti yang sudah dilakukan di beberapa kabupaten lain.
- Baca Juga: Jateng Bersiap Tuan Pornas Korpri
Selain dengan Unwahas, Noor Achmad mengatakan, Baznas RI juga siap bekerja sama untuk memajukan daerah.
Bupati Blora H Arief Rohman SIP MSi dalam pidato Kuliah Tamu memotivasi para mahasiswa bangga kuliah di Unwahas.