Webinar Internasional Hatyai University Thailand, Dosen STIE Totalwin Jadi Pembicara Tamu

- Kamis, 4 November 2021 | 07:45 WIB
Ketua Kerja Sama Nasional dan Internasional STIE Totalwin, Jati Widya Iswara, menjadi pembicara tamu dalam forum webinar internasional yang diselenggarakan Hatyai University, Thailand secara daring. (suaramerdeka.com / Hari Santoso)
Ketua Kerja Sama Nasional dan Internasional STIE Totalwin, Jati Widya Iswara, menjadi pembicara tamu dalam forum webinar internasional yang diselenggarakan Hatyai University, Thailand secara daring. (suaramerdeka.com / Hari Santoso)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi atau STIE Totalwin menerima undangan untuk menjadi pembicara tamu pada webinar internasional bertajuk 'Grow and Manage Own Business' yang digelar Hatyai University, Thailand secara daring.

Ajang akademi global ini ibarat gayung bersambut dengan Program International Credit Transfer 2021 yang diinisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia.

“Di mana melalui program transfer kredit perkuliahan internasional kami juga mengirimkan 5 mahasiswa untuk belajar selama 1 semester di Hatyai University,” kata Ketua STIE Totalwin, Dra Sugiharti SE MM di Kampus Kawasan Gedongsongo Manyaran.

Mereka adalah Amanahwati Ningtyas, Nuzul Vicri Nanda Kurniari, Silfa Eka Romadhona, Nur Cahyani serta Ghassani Ramadanti Wahyudi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Menurun, Perlu Kewaspadaan Tinggi Sikapi Peningkatan Mobilitas

Diharapkan, kerja sama antaruniversitas yang telah dilakukan STIE Totalwin kepada kampus mitra, baik kampus dalam negeri maupun luar negeri dapat terus berjalan lancar dan membawa manfaat.

Adapun untuk webinar kolaborasi dengan Hatyai University Thailand, maka Ketua Kerja Sama Nasional dan Internasional STIE Totalwin dan pemilik usaha Minimalist Library Records Store yaitu Jati Widya Iswara, didaulat sebagai pembicara tamu.

Dalam paparannya, Jati Widya Iswara menyampaikan secara lugas bahwa modal utama dalam berbisnis atau menjual suatu produk dan jasa adalah sikap, ketertarikan dan keinginan kuat.

“Sebagai seseorang yang ingin terjun dalam dunia usaha,seseorang harus mampu mengetahui passion apa yang dipunya. Setelah itu, apabila passion sudah diketahui, maka langkah selanjutnya adalah sejauh mana mampu membawa diri, menurunkan ego, dan menerapkan tata cara bersosialisasi yang baik ketika hendak menawarkan apa yang akan dijual,” katanya.

Baca Juga: Hari Pahlawan, Jembatan Merah Sudah Dikenal Sebelum Pertempuran 10 November 1945

Sugiharti menambahkan peradaban dunia semakin canggih dan maju.

Kendati demikian terdapat hal yang tidak bisa dilakukan  kecanggihan teknologi digital maupun robot sekalipun.

Hal itu adalah sikap dan tingkah laku tata krama dalam bertutur, bertindak, dan berperilaku.***

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X